7 Fakta Tawuran Pelajar di Tangsel: Kondisi Hingga Sosok Korban Tertusuk Senjata Tajam di Wajah

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tawuran tersebut dilakukan oleh pelajar SMK Bhipuri Serpong dengan SMK Sasmita Jaya Pamulang.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Tawuran antar pelajar sekolah tingkat menengah atas terjadi di depan Pergudangan Taman Tekno, Jalan Puspiptek Raya, Kademangan, Setu,Tangsel, Selasa petang (31/7/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM, SETU - Tawuran antar pelajar sekolah tingkat menengah atas terjadi di depan Pergudangan Taman Tekno, Jalan Puspitek Raya, Kademangan, Setu,Tangsel, Selasa petang (31/7/2018).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tawuran tersebut dilakukan oleh pelajar SMK Bhipuri Serpong dengan SMK Sasmita Jaya Pamulang.

Puluhan pelajar yang masih mengenakan seragam putih abu-abu terlihat menguasai jalan dan saling berhadapan.

TribunJakarta.com merangkum sejumlah fakta mengenai peristiwa tersebut.

1. Seorang Pelajar Tertusuk Senjata Tajam

Aparat Polres Tangsel, sambangi SMK Bhipuri Serpong tangsel, mencari pelaku tawuran yang terjadi kemarin, Selasa (31/7/2018).
Aparat Polres Tangsel, sambangi SMK Bhipuri Serpong tangsel, mencari pelaku tawuran yang terjadi kemarin, Selasa (31/7/2018). (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR)

Para pelajar berjalan sambil berteriak dan mengangkat senjata yang mereka bawa.

Kemudian mereka bertemu dan terjadilah bentrokan hebat antara kedua kelompok pelajar itu, hingga mengakibatkan satu orang pelajar luka parah tertancap senjata tajam (sajam) berbentuk lurus seperti pedang.

Kepala Polisi Robek Terkena Lemparan Batu Pelaku Tawuran di Menteng

"Seorang pelajar tadi kepalanya tertancap senjata tajam, dan bercucuran darah," ujar salah seorang warga Kademangan, Irfan.

Ia juga mengatakan korban tawuran yang berlangsung sekitar belasan menit itu, dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Serpong.

2. Identitas Pelajar Korban Tawuran

Tawuran antar pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) terjadi di Jalan depan Pergudangan Taman Tekno, Jalan Puspiptek Raya, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel).

Tawuran itu memakan korban satu pelajar luka parah.

Berdasarkan keterangan Ifan Sofyan, sang ayah, anaknya yang menjadi korban tawuran itu bernama Ahmad Fauzan, pelajar kelas XII SMK Sasmita Jaya Pamulang.

Ojan panggilan akrabnya, saat ini berusia 18 tahun, tinggal bersama orang tuanya di Pedurenan, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

"Kelas III dia, di SMK Sasmita. Tinggal di rumah di Pedurenan, Gunung Sindur," ujar Ifan kepada TribunJakarta.com, Selasa (31/7/2018).

Kapolres Tangerang Selatan: Pelajar Tawuran di Pamulang Jalani Operasi Pencabutan Senjata Tajam

Ifan mengaku anaknya menjadi korban tawuran saat diberi tahu temannya, sekira pukul 16.00 WIB.

"Dikasih tahu temannya, bilangnya kecelakaan saja. Pas jam empat tadi. Pas tahu di rumah sakit, enggak tahu seperti ini," ujarnya.

3. Sosok Korban Tawuran

Ahmad Fauzan, korban tawuran antar pelajar SMK Bhipuri Serpong dengan SMK Sasmita Pamulang, yang terjadi beberapa jam lalu, di Jalan Raya Puspitek, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat, Selasa (31/7/2018).
Ahmad Fauzan, korban tawuran antar pelajar SMK Bhipuri Serpong dengan SMK Sasmita Pamulang, yang terjadi beberapa jam lalu, di Jalan Raya Puspitek, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat, Selasa (31/7/2018). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Ahmad Fauzan, Korban tawuran antar pelajar SMK di Jalan Raya Puspitek, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) beberapa jam lalu, dikenal sosok yang pendiam.

Hal tersebut disampaikan sang ayah, Ifan Sofian, saat tengah menunggui anaknya yang dirawat di Rumah Sakit Hermina, Serpong, sekira pukul 20.30 WIB, Selasa (31/7/2018).

"Pendiam anaknya, pendiam, jarang ngomong kalau di rumah," ujar Ifan kepada TribunJakarta.com.

Selain pendiam, Ojan, panggilan akrabnya, juga dikenal tak banyak meminta kepada orang tuanya.

"Enggak neko-neko lah orangnya," ujarnya lagi.

Ifan juga memaparkan gelagat anaknya agak berbeda hari ini.

Ojan biasanya berangkat sekolah dari rumah pukul 06.30 WIB, tetapi hari ini ia belum berangkat meski waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB

"Biasanya berangkat jam setengah tujuh. Hari ini jam tujuh lewat belum berangkat, sampai istri saya ngomelin nyuruh berangkat sekolah," ujarnya.

4. Respons Polisi

Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho, di Rumah Sakit Hermina, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (31/7/2018).
Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho, di Rumah Sakit Hermina, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (31/7/2018). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel), AKP Alexander Yurikho akan memastikan penanganan medis korban tawuran antar pelajar.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, tawuran antar pelajar SMK Bhipuri Serpong dengan SMK Sasmita Jaya Pamulang, terjadi di Jalan Raya Puspitek, Kademangan, Setu, Tangsel, pada Selasa sore (31/7/2018).

Tawuran tersebut melibatkan puluhan pelajar SMK yang saling bentrok menggunakan senjata tajam.

Tawuran tersebut mengakibatkan satu pelajar luka parah di bagian wajah, atas nama Ahmad Fauzan (18), pelajar SMK Sasmita Jaya Pamulang.

"Karena ada satu korban yang kena senjata tajam dari satu pihak," ujarnya.

"Bagaimana menyelamatkan dan membuat aman dulu secara medis dari korban yang ada di RS Hermina. Kita kemungkinan akan merujuk dengan yang memiliki fasilitas kesehatan yang lebih baik," tambahnya.

Selain memastikan penanganan medis bagi korban, aparat kepolisian juga akan melakukan pengejaran terhadap pihak yang bertanggung jawab atas dugaan tindak pidana kekerasan itu.

"Yang kedua, proses penegakan hukum akan berjalan, mohon doa dari masyarakat, semoga yang paling bertanggung jawab atau yang dapat bertanggung jawab terhadap dugaan terjadinya tindak pidana kekerasan dengan menggunakan senjata tajam ini dapat segera kami amankan atau tangkap, upaya tindakan penegakan hukum," tegasnya.

5. Korban Sulit Masuk Ambulans

Ahmad Fauzan menjadi korban tawuran antar pelajar di Jalan Raya Puspitek, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel).

Ia pun dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

Hal tersebut dilakukan demi perawatan intensif yang membutuhkan peralatan medis khusus.

Sebelumnya, Ojan, panggilan akrabnya, dilarikan ke Rumah Sakit Hermina, Serpong, karena menderita luka parah di bagian wajah.

Bagian pipi kiri Ojan, tertancap senjata tajam seukuran sekira setengah meter yang membuatnya harus mendapatkan perawatan medis khusus.

Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho mengatakan pihaknya akan mengutamakan keselamatan korban.

"Bagaimana menyelamatkan dan membuat aman dulu secara medis dari korban yang ada di RS Hermina. Kita kemungkinan akan merujuk dengan yang memiliki fasilitas kesehatan yang lebih baik," ujarnya di Rumah Sakit Hermina, Serpong, Tangsel, Selasa (31/7/2018).

Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, sejak pukul 16.00 WIB, Ojan ditangani di ruang IGD, ambulans baru datang sekira pukul 22.00 WIB untuk merujuk Ojan ke Eka Hospital, Serpong.

Namun setelah berkoordinasi dengan pihak Eka Hospital, peralatan di sana pun belum cukup untuk menangani luka seperti itu.

Akhirnya diputuskan untuk merujuk Ojan ke RSCM.

Namun masalah lain muncul karena ruangan di mobil ambulans tak dapat mengakomodir lebar senjata tajam yang menancap di pipi Ojan.

Setelah aparat kepolisian, pihak keluarga dan pihak medis berdiskusi, akhirnya disepakati, posisi tidur Ojan dibalik, sehingga sajam yang menancap di pipi kiri tidak menyentuh dinding ambulans.

Setelah satu jam, akhirnya Ojan dibawa ke dalam ambulans dengan sangat hati-hati, dan dibuat sedemikian rupa hingga posisinya tetap aman.

"Karena kalau dia ada getaran, sajamnya itu bisa menyenggol syaraf dan pembuluh yang ada di dalam," ujar salah satu petugas ambulans.

Sekira pukul 23.00 WIB, ambulans membawa Ojan ke RSCM dengan kawalan aparat kepolisian.

6. Kondisi Korban

Ahmad Fauzan, korban tawuran antar pelajar yang terjadi di Jalan Raya Puspitek, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (31/7/2018) kemarin, dalam penanganan medis intensif di ruang ICU Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, dari tawuran antara SMK Bhipuri Serpong dengan SMK Sasmita Jaya Pamulang itu, mengakibatkan Fauzan luka parah di bagian wajah, tertancap parang.

Sejak pukul 16.00 WIB kemarin, Fauzan sudah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Hermina, Serpong.

Namun karena peralatan yang kurang memadai, akhirnya sekira pukul 23.00 WIB, Fauzan dirujuk ke RSCM untuk dapat penanganan lebih lanjut.

Kapolres Tangsel, AKBP Ferdy Irawan, mengatakan kondisi terakhir Fauzan sudah dirawat intensif di ruang ICU RSCM, Jakarta Pusat.

Parang sepanjang sekira setengah meter yang menancap di pipi, sudah dipotong, namun masih tertancap di posisinya.

"Korban sekarang parangnya itu sudah berhasil dipotong, sekarang lagi diobservasi di ICU RSCM," paparnya, selepas melakukan penggeledahan di SMK Bhipuri Serpong, Rabu (1/8/2018).

Jika dalam waktu tiga sampai empat hari ke depan, kondisinya stabil, akan dilakukan operasi untuk mencabut sisa parangnya.

"Kemungkinan kalau kondisinya stabil, dalam 3-4 hari ke depan akan dioperasi untuk mengangkat sisa parang yang masih menancap di dalam wajahnya itu,"

7. Tanggapan Kepala Sekolah SMK Bhipuri Serpong

Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Bhipuri Serpong, Sutrisno, Rabu (1/8/2018).
Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Bhipuri Serpong, Sutrisno, Rabu (1/8/2018). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Bhipuri Serpong, Sutrisno memastikan akan mengeluarkan pelajarnya yang terlibat dalam aksi tawuran.

Hal itu karena saat para pelajar mendaftar di sekolah itu, mereka juga menandatangani perjanjian terkait pelanggaran berat dengan sanksi dikeluarkan dari sekolah.

Pelanggaran berat itu di antaranya adalah mengikuti tawuran.

Diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, tawuran terjadi antara SMK Bhipuri Serpong dengan SMK Sasmita Jaya Pamulang, di Jalan Raya Puspitek, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Selasa (31/7/2018) kemarin.

"Terus kita ada perjanjian terkait dengan pasal-pasal yang berkenaan dengan tawuran, narkoba, dan hamil misalnya, pasti dikeluarkan dari sekolah," tegasnya di SMK Bhipuri Serpong, Tangsel, Rabu (1/8/2018).

Ia juga mengaku sudah melakukan pemeriksaan kepada sebagian pelajar yang masuk sekolah hari ini terkait keterlibatan pada tawuran tersebut.

"Sudah kami mintai keterangan, nanti orang tuanya akan kami panggil," katanya.

Aparat Polres Tangsel sempat melakukan penggeledahan dan interogasi kepada sejumlah pelajar SMK Bhipuri siang hari ini.

Hal itu dilakukan untuk mencari pelaku tawuran yang mengakibatkan satu orang korban luka parah di bagian wajah.

Namun berdasarkan video yang beredar, Sutrisno ragu kalau pelaku penusukan parang saat tawuran itu adalah siswanya.

"Karena kalau lihat dari kasus yang menusuk itu kan kelihatannya bukan (pelajar) kita," ujarnya.

"Kalau melihat dari videonya, itu belum pasti ya. Tapi tadi pihak kepolisian sudah menginterogasi dan mudah-mudahan saja nanti ada titik temu," katanya. (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved