Lahir di Pengungsian Ghana, Alphonso Davies Direkrut Bayern Muenchen
Di usianya yang masih berusia 17 tahun, Alphonso Davies direkrut oleh Bayern Muenchen, klub raksasa Jerman.
Penulis: Deodatus Suksmo Pradipto | Editor: ade mayasanto
TRIBUNJAKARTA.COM - Alphonso Davies menjadi buah bibir pada musim panas tahun ini.
Di usianya yang masih berusia 17 tahun, pemain tim nasional Kanada ini direkrut oleh Bayern Muenchen, klub raksasa Jerman.
Hal yang menjadi cerita menarik dari Alphonso Davies bukan lagi akan seperti apa masa depannya nanti.
Masa lalu dan latar belakang keluarganya yang justru menarik.
Semuanya berawal dari Buduburam, sebuah kamp pengungsi dari Liberia di Ghana.
Alphonso Davies lahir di kamp tersebut karena orangtuanya mengungsi dari Liberia lantaran perang saudara.
Kehidupan di Liberia saat itu jauh dari kata mudah.
Sulit untuk mendapatkan air bersih dan makanan.
Keluarga Davies juga hidup dalam rasa takut karena perang.
"Sulit untuk hidup karena satu-satunya cara Anda bertahan hidup kadang adalah membawa senjata," tutur Debeah Alphonso, ayah Alphonso Davies, seperti dikutip dari Bundesliga.com.
Debeah dan keluarganya tidak tertarik membawa senjata.
Oleh karena itu mereka memutuskan untuk meninggalkan Liberia.
Mereka kemudian tinggal di kamp pengungsian di Ghana.
Di sana mereka mengajukan diri untuk berimigrasi ke Kanada.
Setelah melalui serangkaian persyaratan, mereka pindah ke Kanada.
Keluarga Davies berimigrasi ke Kanada ketika Alphonso berusia lima tahun.