Tinggi Tsunami Akibat Gempa di Lombok Utara Setinggi 2 hingga 13,5 Centimeter
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan tinggi tsunami akibat gempa di Lombok Utara, sekira 2 hingga 13,5 centimeter.
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan tinggi tsunami akibat gempa di Lombok Utara, sekira 2 hingga 13,5 centimeter.
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Matraman, Jakarta Timur.
"Tsunami memang terdeteksi di beberapa tempat, di Lombok Utara, Sumbawa Utara, serta Lombok Selatan, dan Pantai Benoa Bali. Tapi tinggi tsunami hanya 2 centimeter sampai 13,5 centimeter," ujar Sutopo, Senin (6/8/2018).
Ia menjelaskan, bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengakhiri peringatan tsunami pada Minggu (5/8/2018) pukul 20.25 WIB.
Saat itu, masyarakat sudah diperbolehkan untuk kembali ke rumahnya, namun sebagian besar warga masih memilih untuk mengungsi di bukit-bukit.
• BNPB: 91 Orang Meninggal Dunia, 209 Luka Akibat Gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat
"Namun, masyarakat memilih untuk tetap di tempat pengungsian yang berada di bukit-bukit," ujar Sutopo.
Sutopo mengimbau warga tetap waspada, tetapi tidak panik. Warga juga diminta untuk tidak mempercayai informasi-informasi hoaks yang kemungkinan bakal muncul.
Menurut dia, aparat gabungan terus melakukan evakuasi dan penanganan darurat akibat gempa bumi. Daerah yang terparah adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram.
"Korban luka-luka banyak yang dirawat di luar puskesmas dan rumah sakit karena kondisi bangunan yang rusak," ujar Sutopo.
Sebelumnya, gempa terjadi pada pukul 18.46 WIB dengan kekuatan 7 skala richter (SR) pada kedalaman 15 km, di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Pusat gempa berada di 18 km Barat Laut Lombok Timur.