Gempa Lombok Utara

BNPB Sebut Kerugian Ekonomi Akibat Gempa Lombok Mencapai Rp 1 Triliun

"Apalagi ditambah gempa 7 SR, yang lebih besar, kerugiannya pasti besar, diatas Rp 1 triliun kalau dilihat dari dampaknya seperti ini," kata Sutopo.

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid | Editor: Wahyu Aji
BNPB
Gempa Lombok 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid

TRIBUNJAKARTA.COM - Kerugian ekonomi akibat Gempa Lombok yang terjadi pada Minggu malam (5/8/2018) mencapai Rp 1 Triliun.

Angka tersebut didapat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui akumulasi berdasar dampak gempa yang terjadi sebelumnya pada Minggu (29/7/2018).

BNPB mencatat kerugian ekonomi akibat gempa Lombok pada akhir bulan Juli itu mencapai Rp 414 M.

"Apalagi ditambah gempa 7 SR, yang lebih besar, kerugiannya pasti besar, diatas Rp 1 triliun kalau dilihat dari dampaknya seperti ini," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).

Sutopo menjelaskan nantinya melalui metode kaji cepat, pihaknya akan menghitung kerugian akibat bencana dari lima sektor.

Kelima sektor tersebut adalah pemukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial budaya, dan lintas sektor.

"Tapi pastinya berapa nanti kita BNPB pasti akan menghitung, dampaknya kerugian ekonomi termasuk kebutuhan untuk recovery, nantinya jadi setelah kita hitung maka berapa kebutuhan kita untuk melakukan rehabilitasi rekonstruksi dari keruksan di lima sektor tadi," ujar Sutopo.

Sementara hingga Senin siang (6/8/2018), BNPB mencatat korban tewas akibat gempa Lombok telah mencapai 91 orang, 209 korban luka, ribuan rumah rusak, dan ribuan warga mengungsi.

"Saat ini korban meninggal dunia hingga siang ini bertambang menjadi 91, dan kemungkinan terus bertambah," ujar Sutopo.

Berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi NTB, dari 91 orang meninggal dunia, korban berasal dari Kabupaten Lombok Utara 72 orang, Lombok Barat 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 4 orang, Lombok Timur 2 orang, dan Bali 2 orang.

"Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh, dan ada pula yang meninggal saat evakuasi," ujar Sutopo. 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved