BNPB Beri Pelatihan Berlindung dari Gempa dan Trauma Healing kepada Anak-anak di Lombok
Pelatihan berlindung dari gempa juga diberikan, khususnya kepada anak-anak yang saat ini sedang mengungsi di sejumlah wilayah di Lombok
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Demi meminimalisir jumlah korban akibat gempa, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama tim SAR gabungan memberi pelatihan berlindung dari gempa pada masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Pelatihan berlindung dari gempa juga diberikan, khususnya kepada anak-anak yang saat ini sedang mengungsi di sejumlah wilayah di Lombok.
"Anak-anak diedukasi cara berlindung dari gempa dengan latihan evakuasi dan pendidikan yang menggembirakan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (10/8/2018).
Selain itu, pelayanan trauma healing juga diberikan kepada masyarakat, khusunya anak-anak yang saat ini sedang mengungsi, agar rasa panik yang dialami dalam beberapa hari terakhir dapat hilang.
"Trauma healing untuk anak-anak terus dilakukan di pos pengungsian," ujar Sutopo.
• Memaksa Masuk Gedung KPU, Massa Pendukung Prabowo-Sandi Terlibat Aksi Dorong dengan Polisi
Bantuan juga terus diberikan oleh tim SAR gabungan, khususnya untuk menjangkau wilayah-wilayah yang cukup sulit akses jalan menuju ke sana.
Satu diantaranya dengan helikopter BNPB dan Basarnas, yang dikerahkan untuk salurkan bantuan dari udara ke pengungsi di Kecamatan Kayangan dan Gangga di Kabupaten Lombok Utara.
"Bantuan dari darat dan udara terus disalurkan kepada korban dampak gempa 7 SR di Lombok. Pengungsi masih memerlukan bantuan," kata Sutopo.
Hingga saat ini, BNPB melansir sebanyak 259 orang menjadi korban jiwa dan 270.168 orang mengungsi, akibat gempa yang mengguncang Lombok beberapa hari lalu.
Berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi NTB, dari 259 orang meninggal dunia, korban berasal dari Kabupaten Lombok Utara 212 orang, Lombok Barat 26 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 6 orang, Lombok Timur 11 orang, dan Bali 2 orang.
"Ribuan personil dikerahkan untuk penanganan darurat gempa di NTB dan Bali. 259 orang meninggal dunia, 1.033 orang rawat inap, 270.168 orang mengungsi," ujar Sutopo.