Cawapres Jokowi Putra Tangerang, Ma'ruf Amin Diharapkan Bisa Persatukan Ulama

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Terpilihnya Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo menciptakan harapan bagi pemuka agama di Tangerang, Banten.

Ma'ruf Amin lahir di Kresek, Tangerang pada 11 Maret 1943.

Ketua MUI Tangerang KH Junaedi mengaku terkejut atas terpilihnya pemuka agama sebagai cawapres.

"Kita juga kaget, karena kan kita mah engga ada arah kesana, tapi kalau memang itu untuk kebaikan ya saya setuju," ujar Ketua MUI Kota Tangerang KH. Junaedi saat dihubungi, Sabtu (11/8/2018).

Ma'ruf Amin sendiri juga merupakan satu diantara beberapa pendiri Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Serang, Banten.

Ia dikenal sosok yang sangat adil dan dermawan bagi para santri di sana.

• Relawan Jokowi di Surabaya Ganti Nama Setelah Kiai Maruf Amin Terpilih Cawapres

• Maruf Amin Tak Pernah Bercita-cita Jadi Cawapres

Menurut Junaedi, ia sering menyambangi pesantren setiap hari Minggu untuk memberikan pendalaman agama bagi para santri di pondok pesantren yang telah berdiri sejak tahun 90-an.

Junaedi juga mengatakan, banyak harapan akan pembenahan persatuan ulama bila nantinya Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan MUI (Majelis Ulama Indonesia) menang dalam bursa Pilpres bersama Joko Widodo.

"Saat mendengar kabarnya, setidaknya kekhawatiran saya akan perpecahan ulama yang mulai nampak setidaknya akan terselesaikan. Pak Ma'ruf Amin saya rasa mampu mempersatukan kita," papar Junaedi.

Telah diwartakan sebelumnya, pada Kamis (9/8/2018) KH Ma'ruf Amin terpilih sebagai pendamping Joko Widodo sebagai Calon Wakil Presiden setelah sebelumnya dikabarkan Mahfud MD yang akan maju bersamanya pada periode 2019 - 2024.