Keistimewaan Puasa Dzulhijjah yang Dilakukan Mulai Hari Ini, Penuh Rahmat dan Lepas dari Siksa Kubur
Niat puasa Dzulhijjah dan beragam keistimewaannya yang mulai dilaksanakan hari ini.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM - Kalender Islam telah memasuki tanggal 1 Dzulhijjah pada Minggu malam (12/8/2018).
Hal tersebut berarti mulai Senin (13/8/2018) umat Muslim bisa melaksanakan ibadah puasa Dzulhijjah.
Melansir website nu.or.id, Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT.
Di bulan ini terdapat kewajiban untuk menunaikan ibadah haji bagi yang mampu.
Sementara untuk yang kurang mampu maka dianjurkan laksanakan amalan sunnah.
Dalam hadits riwayat Ibnu 'Abbas yang ada didalam Sunan At-Tirmidzi berbunyi:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر
Artinya, “Rasulullah SAW berkata: Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini,” (HR At-Tirmidzi).
Hadits tersebut memberikan arti segala amal apapun dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dianjurkan.
Meski demikian, beberapa ulama memakai hadits tersebut sebagai anjuran berpuasa sembilan hari.
Ibnu Majah memberi judul bab hadis di atas dengan “shiyamul ‘asyr (puasa sepuluh hari)”.
Dalam kajian hadits, pemberian judul bab sekaligus menunjukan pemahaman seorang rawi terhadap hadis yang diriwayatkan. Artinya, secara tidak langsung Ibnu Majah selaku perawi menjadikan hadits itu sebagai dalil kesunahan puasa. Karenanya, Ibnu Hajar dalam Fathul Bari mengatakan:
واستدل به على فضل صيام عشر ذي الحجة لاندراج الصوم في العمل
Artinya, “Hadits ini menjadi dalil keutamaan puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, karena puasa termasuk amal saleh.”
Meski dianjurkan puasa Dzulhijjah namun kamu perlu mengetahui bukan berarti pada tanggal 10 Dzulhijjah juga dianjurkan puasa.