Pilpres 2019
Blak-blakan Mahfud MD Tersinggung Ucapan Romahurmuziy Soal Cawapres, Hingga Diminta Bonceng Jokowi
Mahfud tersinggung disebut Romi yang menuding dirinya terlalu percaya diri bakal dicalonkan sebagai cawapres Jokowi.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Y Gustaman
Padahal, Mahfud MD mengenakan pakaian itu berdasarkan instruksi dari pihak Istana.
Mahfud tambah jengkel, sehari sebelum pengumuman nama pendamping Jokowi, Romy mengatakan namanya sudah final dipilih jadi cawapres.
Hal itu dikatakan Romy saat bertemu di kediaman Mahfud. Pertemuan itu dirancang melalui Sekjen PPP Arsul Sani.
"Suatu saat Arsul Sani telpon bilang, 'Pak Mahfud, Mas Romi mau ketemu. Oh ya silahkan,'" kata Mafud.
"Mas Romy mau ke rumah Pak Mahfud saja pagi-pagi, enggak ada orang tahu.' Jadi dia ke rumah saya Jumat, dua minggu lalu. Nama 10 calon itu betul Romy dapat dari Jokowi, Kenapa disebut Maruf Amin, Din Syamsudin. Din Syamsudin titipan Muhammadiyah, disebut satu masa NU semua," katanya.
Padahal sejak awal Romi terang-terangan menyatakan mendukungnya.
Mahfud MD lalu mengingatkan Romi.
"Saya agak aneh. Saya ingatkan, 'Mas anda ngomongnya kok beda waktu ketemu saya. Jangan main-mainlah,'" pesan Mahfud kepada Romy.
Sebelumnya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU) Said Aqil Siradj tetap mengisyaratkan kadernya untuk menjadi calon pendamping Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Saat ditemui usai mengisi ceramah tablig akbar dan deklarasi damai di Lapangan Karangpawitan, Karawang, Kamis (8/8/2018), Said Aqil mengisyaratkan ketidaksetujuannya jika Mahfud MD dipilih menjadi cawapres Jokowi
"Karena beliau enggak pernah di NU ya, masuk kultural NU. Di IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama), di PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) enggak pernah," ujarnya seperti dilansir kompas.com, 9 Agustus 2018.
Said Aqil justru mengisyaratkan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin atau Romahurmuziy alias Romy yang pernah aktif di badan otonom NU.
"Beda dengan Muhaimin ketua PMII dan Romy pernah di PMII," katanya.
Meski demikian, ia membantah bahwa PBNU tidak mengizinkan Mahfud MD menjadi cawapres Jokowi.
Hanya saja, ia menawarkan kepada Jokowi kader-kader NU untuk menjadi cawapresnya.