Asian Games 2018
Wishnutama Beberkan Bongkar Gunung yang Jadi Panggung di Pembukaan Asian Games Habiskan 60 Jam
Creative Director Asian Games 2018 Wishnutama membeberkan harus membongkar panggung gunung dalam 60 jam.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM - Creative Director Wishnutama membeberkan kerja kerasnya membongkar panggung dalam 60 jam.
Settingan panggung utama yang megah tersebut sempat menjadi sorotan publik.
Di panggung tersebut, ada gunung besar dan perpohonan tinggi menjadi panggung utama yang digunakan dalam perhelatan.
Gunung tersebut dikerjakan oleh seniman asal Bandung dan Jakarta, terutama komunitas seni Urang Bandung.
Gunung tersebut dikerjakan oleh 350 seniman.
Dalam panggung itu ada air terjun asli setinggi sekitar 17 meter dari tanah.
Di puncak gunung, ada kawah yang mengeluarkan api ketika mantan atlet bulutangkis, Susi Susanti menyulutkan api obor Asian Games 2018.
Wishnutama menuturkan alasan dibalik pemilihan konsep gunung tersebut karena adanya keterbatasan.
Pasalnya, atap di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) tak bisa menahan beban properti terlalu banyak.
• Bukan Bergaya, Ini Alasan Atlet Kembar Sepak Takraw Pakai Bandana Motif Sama di Pertandingan
• Perjuangan Si Kembar Atlet Sepak Takraw Indonesia, Sempat Jadi Buruh Cuci Hingga Mengais Sampah
Untuk itu, harus dibuat sebuah objek yang besar agar bisa menjangkau pencahayaan yang berada di atap SUGBK.
Gunung di Asian Games tersebut sukses menjadi sorotan publik saat opening ceremony.
Bahkan, banyak turis-turis yang hadir langsung di SUGBK mengapresiasi acara pambukaan ini.
“Secara keseluruhan amazing, saya kagum melihat pentas yang begitu besar. Temanya bagus, seperti gunung, kapal, air terjun, lapunya juga bagus," kata Hafizul, penonton asal Malaysia yang hadir langsung di SUGBK.

Kini opening ceremony telah usai, Wishnutama membeberkan apabila ia dan tim harus membongkar panggung tersebut dalam waktu 60 jam.
Dilansir dari laman Instagram pribadinya pada Senin (20/8/2018), Wishnutama mengatakan, disaat banyak orang memposting gambar-gambar indah panggung maka dirinya dan tim harus bongkar panggung tersbeut.
"Kami harus kerja keras membongkar panggung yg luar biasa menopang acara semalam dalam waktu 60 jam untuk kembali dijadikan lapangan atletik," paparnya.
Selain itu, Wishnutama juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah menjadi bagian penting dari acara opening ceremony yang digelar pada Sabtu malam (18/8/2018).

Wishnutama pun tak lupa mengucapkan selamat tinggal kepada gunung tersebut.
"Bye bye gunung," tuturnya.
Selain itu, Wishnutama juga menerangkan, kerja keras yang sesungguhnya terjadi ketika tahap persiapan, berlatih dan rehearsal.
"Alhamdulillah Allah SWT mengabulkan doa dan kerja keras kita semua selama ini. Amin YRA," tukasnya.
Sebelumnya, Direktur Kreatif Asian Games, Wishnutama bersama dengan kepala badan ekonomi kreatif, Triawan Munaf, Deputi II Bidang Administrasi Pertandingan Inasgoc, Francis Wanandi dan Addie M.S menyampaikan kesannya di ruang konferensi pers Main Press Center (MPC).
“Proses ini memang tidak mudah karena kami hanya punya waktu satu tahun. Secara logika itu tidak masuk akal. Di Inggris saja yang sudah mengadakan acara seperti ini mereka mempunyai panitia tetap 10 tahun,” ungkap Wishnutama.
Hal senada juga diungkapkan oleh Francis Wanandi. Namun ia menilai berkat kerja sama dan semangat gigih dari para pekerja akhirnya acara ini bisa berjalan dengan sempurna.
“Ini merupakan proses yang panjang. Proses sudah satu tahun tapi mengerucut menjadi enam bulan dan mulai pelatihannya empat bulan. Cukup singkat memang, tapi komitmen dari rekan-rekan sekalian sangat luar biasa,” kata Francis.
• Disebut Tak Datang Saat Opening Ceremony Asian Games 2018, Anies Baswedan: Saya Disana Sejak Siang
• 15 Ucapan Selamat Idul Adha, Dari Ayam Berkokok Hingga Untaian Doa
Tak hanya masalah waktu untuk persiapan, dari segi dana yang diharuskan menggunakan sehemat mungkin juga diakuinya sempat menjadi kendala. Namun, hal itu bisa diatasi dengan baik.
“Untuk pendanaan kami juga sudah ajukan berapa harga misalnya London, di sana untuk acara yang sama menghabiskan 300 juta dolar, kami sangat jauh. memang kita bukan negara yang kaya raya jadi kita harus efisiensi,” ujarnya.
Sebelumnya, Francis Wanandi pun membeberkan mengenai anggaran pembukaan dan penutupan Asian Games 2018.
“Kalau untuk pembukaan dan penutupan Asian Games ini bersihnya sekitar 32 juta dolar itu sudah dipotong pajak,” pungkasnya.