Idul Adha 2018
Kisah Pohon Soekarno yang Mengubah Padang Tandus Jadi Berwarna Hijau, Ada Denda Bila Mencabutnya
Panas terik udara padang pasir Jazirah Arab paling tidak akan terkurangi dengan kesejukan dari pepohonan yang tumbuh di Arafah.
Untuk mendukung pertumbuhan pohon itu, dibawa pula tanah subur dari Indonesia dan Thailand.
• Pamer Editan Foto Bocah Berseragam Pramuka Pakai Wajah Sang Kakak, Kaesang Ajak Makan Pisang
• Banyak Sindiran Aksi Naik Moge Pakai Stuntman, Wishnutama Ungkap Sosok Jokowi Sebenarnya
Untuk penyiraman, di bawah tanah dipasang pipa air dan setiap pohon mendapatkan satu keran air sendiri.
Upaya itu membuahkan hasil. Sejak bertahun-tahun lalu, Arafah hijau royo-royo.
Kelestarian pohon itu diharapkan tetap terjaga meskipun 3,5 juta lebih jemaah akan datang, baik saat menunggu maupun saat wukuf berlangsung.
Di kawasan tertentu, Syariq Mansyur Makah misalnya, puluhan pohon mimba tumbuh kokoh dengan tinggi sekitar 10 meter.
Dam alias denda di berlakukan bagi jemaah, di antaranya mencabut rumput dan mematahkan ranting pohon.
Dam berupa memotong seekor kambing tentu akan menjauhkan jemaah dari perbuatan, misalnya, mematahkan dahan atau ranting pohon soekarno.
Sayangnya, meski saat ini pohon mindi dan mimba tumbuh subur di Padang Arafah, di Indonesia sendiri sekarang justru sangat langka.
Bahkan mindi dan miba telah masuk kategori 10 tanaman langka bersama raflesia arnoldi, balam suntai (Palaquium walsurifolium), bayur (Pterospermum sp), dll.
Artikel ini telah tayang di Intisari.id dengan judul: Kisah Pohon Soekarno di Padang Arafah, Mengubah Padang Tandus Jadi Ijo Royo-royo