Ingin Ada Integrasi Sistem Pembayaran, Pemprov Belum Tetapkan Tarif MRT

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti

TRIBUNJAKARTA.COM, THAMRIN - Menjelang pengoperasian pada Maret 2019, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih mendiskusikan tarif yang akan diterapkan pada kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.

"Itu masih dibicarakan, kita sampaikan sesudah nanti semuanya fix dan satu hal, sepanjang perjalanan tadi, yang banyak kita lihat adalah soal integrasi," kata Anies usai menjajal naik kereta MRT Jakarta dari Depo Lebak Bulus hingga Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Kamis (23/8/2018).

Anies mengatakan nantinya sistem pembayaran tiket MRT akan terintegrasi dengan moda transportasi lain, sehingga belum dapat ditetapkan kisaran harga pastinya.

"Penting sekali bahwa transportasi di Jakarta itu terintegrasi antarmoda, dan kalo integrasi antarmoda, maka manajemennya, satu manajemen rute, dua manajemen pembiayaannya itu akan memudahkan para penumpang warga Jakarta memanfaatkan transportasi publik," kata Anies.

Jika pembayaran tidak terintegrasi, kata Anies, warga Jakarta akan membayar mahal untuk menggunakan transportasi umum.

• Relawan Gatot Nurmantyo Dukung Jokowi-Maruf Amin, Ketua: Pasangan yang Tepat Diperjuangkan

• Bawaslu DKI: Kenapa PSI Tidak Menertibkan Spanduk yang Bertebaran?

• Cerita Ojek Online Syaifudin Diberi Uang Rp 400 Ribu Oleh Penumpangnya: Malaikat Penolong Saya

"Kita ingin ini terintegrasi. Jadi kita akan buat MRT tersambungkan dengan BRT tersambungkan dengan bis medium termasuk juga yang mikro, jadi kita ingin ini sebagai sebuah integrasi, tidak berdiri sendiri," ungkapnya.

"Termasuk nanti pada harganya. Setelah ini terintegrasi nanti insyaallah kita akan umumkan pembiayaannya, totalnya seperti apa," tukasnya.