Dinkes Depok Selidiki Epidemiologi setelah Pelajar Meninggal Terserang DBD

Dinas Kesehatan Kota Depok masih menyelidiki epidemiologi dalam kasus meninggalnya Muhammad Hafiz (13).

Penulis: Bima Putra | Editor: Y Gustaman
es.gizmodo.com
Ilustrasi 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Dinas Kesehatan Kota Depok masih menyelidiki epidemiologi dalam kasus meninggalnya Muhammad Hafiz (13).

Hal ini guna mencari di mana Hafiz digigit nyamuk Aedes aegypti yang membuatnya terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD) lalu merenggut nyawanya

"Masih dilakukan penyelidikan epidemiologi untuk mencari di mana terjangkitnya. Hari ini masih dilakukan PE di sekolahnya. Sampai sekarang saya belum dapat laporannya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Lies Karnawati, Jumat (24/8/2018).

Selain untuk mencari tahu di mana pelajar SMP kelas VII itu digigit nyamuk, PE dilakukan guna mencegah penyakit DBD menyebar di Depok.

Lies menyebut PE dilakukan di lingkungan RT 06/RW 12 Kelurahan Mampang, Pancoran Mas tempat Hafiz bermukim.

"Selain di SMP Gelora Limo tempatnya bersekolah, PE juga dilakukan sekitar lingkungan rumah," jelasnya.

Hafiz meninggal di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (21/8/2018).

Ketua RT 06/RW 12 Kelurahan Mampang, Afhar, mengatakan Hafiz diduga terkena DBD saat masih berada di Depok atau sebelum pergi ke rumah kakeknya di Cikarang.

Dari penuturan orangtua almarhum, Afhar menyebut kondisi Hafiz mulai memburuk pada Kamis (16/8/2018) lalu.

Meski tak muncul bintik merah yang menjadi gejala DBD, sekujur tubuh Hafiz panas layaknya orang sedang demam tinggi.

"Meninggalnya karena DBD, dia ke Cikarang karena di sana rumah kakeknya. Kena DBD-nya belum tahu di mana, tapi dugaan dia kena pas masih di Depok," ujar Afhar.

Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Shomad telah angkat bicara mengenai kasus DBD yang menjangkiti warga Depok.

Ia berharap warga tak menyerahkan sepenuhnya penanganan DBD pada pemerintah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang dimiliki Pemkot Depok.

"Harapan saya jangan ini semua tupoksi, jangan seperti itu. Tumbuhkan kesadaran pada diri kita masing-masing, bahwa diri kita bertanggung jawab. Masalah kebersihan, jentik dan sebagainya," kata Idris usai menyerahkan dua hewan kurban kepada penghuni Rusunawa, Kamis (23/8/2018).

 
 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved