PKS dan Gerindra Berebut Duduki Wagub DKI, Ada Cerita di Balik Tandatangan M Taufik
Pilpres masih tahun depan, tapi PKS dan Partai Gerindra semakin terang berebut jabatan wakil gubernur DKI Jakarta setelah ditinggal Sandiaga Uno.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Wahyu Aji
Gerindra keberatan
DPRD DKI Jakarta baru akan mengadakan rapat peripurna terkait pengunduran diri Sandiaga sebagai wagub DKI Jakarta pada Senin (27/8/2018).
Hingga saat ini Gerindra masih merasa keberatan karena belum diajak untuk duduk bersama PKS membicarakan nama calon pengganti Sandiaga.
"Belum ada obrolan, PKS belum pernah ajak kita untuk duduk mengobrol. PKS hanya ingin mengajukan nama dari PKS saja, ya kita kan keberatan," ujar Iman Satria.
Menurut Iman, PKS hanya ingin mengajukan nama kadernya. Seharusnya ada wakil dari setiap partai pengusung, yakni PKS satu orang dan dari Gerindra satu orang.
"Harusnya kan satu Gerindra, satu PKS. Aturannya satu-satu, kita kan partai yang taat aturan," imbuh Bendahara DPD Gerindra DKI Jakarta ini.
Gerindra mangaku siap untuk bertemu dengan PKS dalam waktu dekat.
"Kalau kita siap aja, tinggal PKS nya aja," kata Iman.
Lulung sebut nama Taufik
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana, memastikan posisi wakil gubernur DKI Jakarta akan diisi kader Gerindra.
"Memang Gerindra, kan gantinya Gerindra," ujar Lulung saat dihubung pada Selasa (21/8/2018).
Hingga saat ini menurut pria yang akrab disapa Haji Lulung itu, pengganti Sandiaga mengerucut pada dua nama, Muhammad Taufik dan Mardani Ali Sera.

"Saya dengar Pak Mardani ya. Pak Mardani sama Taufik," ujar Lulung.
Lulung menilai kedua sosok yang digadang-gadang pengganti Sandiaga itu memiliki sikap yang baik, cakap, dan dianggap mampu menangani masalah Jakarta.
"Yang pantas dua-dua pantas ya. Dua-duanya teman," ujar Lulung.