2 PJR Polda Jabar Ditembak OTK, Kasat Lantas Polresta Depok Ubah Sistem Patroli
Satlantas Polresta Depok melakukan perubahan sistem patroli bagi personel yang sedang bertugas di lapangan.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Setelah penembakan terhadap dua anggota polisi patroli jalan raya (PJR) Polda Jawa Barat oleh orang tak dikenal (OTK) Jumat (25/8/2018) malam lalu.
Satlantas Polresta Depok melakukan perubahan sistem patroli bagi personel yang sedang bertugas di lapangan.
"Yang tadinya patroli sendiri hingga dua orang, kini wajib tiga orang jika ingin melakukan patroli atau pengaturan lalulintas di jalan," kata Kasat Lantas Polresta Depok Kompol Sutomo di Pancoran Mas, Depok, Minggu (26/8/2018).
Perubahan sistem patroli sebagai langkah antisipasi insiden penembakan yang menimpa Aiptu Dodon Kusdianto dan Aiptu Widi Harjana saat bertugas.
Ia mengimbau seluruh personel Sat Lantas Polresta Depok agar tetap menjalankan tugas sesuai standar operasional prosedur yang berlaku.
"Anggota jika mau patroli maupun pengaturan lalulintas wajib menggunakan kelengkapan lalulintas dan body sistem, hari ini mulai diterapkan. Anggota di lapangan agar lebih waspada dan hati-hati untuk dapat melindungi dirinya," ujarnya.
Sebagai informasi, Dodon dan Widi ditembak tiga OTK di KM 223–400 Tol Kanci-Pejagan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat sekira pukul 21.00 WIB.
Ketika itu mereka hendak menegur tiga pria yang membahayakan lalu lintas karena duduk di tepi jalan tol ke arah Jawa Tengah.
Namun saat hendak mendekati, satu dari tiga OTK tiba-tiba mengeluarkan senjata api lalu menembaki Dodon dan Widi serta mobil patroli.
Meski OTK berhasil melarikan diri, Dodon dan Widi yang mendapat luka tembak sempat membalas tembakan pelaku.
Kedua polisi itu sempat menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan Detasemen Khusus 88 Antiteror ikut membantu penyelidikan.
• Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sebut Fariz RM Bukan Adiknya: Saya Kira Sudah Kapok, Aduh Sayang Sekali
• Raih Emas, Petenis Aldila Sutjiadi Tak Cuma Jago di Lapangan: Sarjana Matematika IPK 4.00
• Nonton Maraton Asian Games, Warga Selfie di Bundaran HI dan Getih Getah yang Dipasang Anies Baswedan
"Sejauh ini kita sudah koordinasikan (dengan Densus 88). Tidak ada salahnya, mereka juga bisa melakukan penyelidikan," kata Trunoyudo, Sabtu (25/8/2018).