Unik, Gasing Berbobot 5 Kg Seharga Jutaan Rupiah di Bandara Soekarno-Hatta

Terdapat gasing berbobot lima kilogram terpajang kokoh di pameran, berwarna hijau dan terbuat dari besi.

TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Gasing raksasa asal Lombok, Nusa Tenggara Barat seberat hingga lima kilogram terbuat dari besi dan dapat berputar hingga 30 menit. Gasing tersebut dipamerkan di area keberangkatan internasional Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (27/8/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Ada yang unik di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta oleh kehadiran gasing raksasa berbobot hingga lima kilogram di pameran mainan tradisional Indonesia.

Pameran tersebut merupakan kerjasama antara PT Angkasa Pura bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar pameran mainan tradisional Indonesia di area Keberangkatan Internasional Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Dari 2500 permainan dan alat main tradisional asli Indonesia, hanya 75 yang dipamerkan dan ada satu permainan yang menyita perhatian banyak pengunjung.

Terdapat gasing berbobot lima kilogram terpajang kokoh di pameran, berwarna hijau dan terbuat dari besi.

"Namanya Begasing, berasal dari Lombok. Beratnya beragam sekitar tiga sampai kilogram. Tali untuk menariknya pun beda, harus menggunakan tali tambang," ujar Endi Aras sekali ketua Gudang Dolayan Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (27/8/2018).

Gasing raksasa asal Lombok, Nusa Tenggara Barat seberat hingga lima kilogram terbuat dari besi dan dapat berputar hingga 30 menit. Gasing tersebut dipamerkan di area keberangkatan internasional Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (27/8/2018).
Gasing raksasa asal Lombok, Nusa Tenggara Barat seberat hingga lima kilogram terbuat dari besi dan dapat berputar hingga 30 menit. Gasing tersebut dipamerkan di area keberangkatan internasional Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (27/8/2018). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Saat TribunJakarta.com mencoba membawanya, gasing berukuran raksasa ini pun terasa sangat berat dan kokoh digenggaman.

Harga dari Gasing asal Lombok ini juga tidak main-main. Pasalnya, harga Gasing tersebut ditaksir dari harga Rp 3 juta hingga Rp 5 juta.

"Harganya tergantung dari kualitas dan data banting dari Gasingnya sendiri. Semakin dapat lama berputar semakin mahal," tambah Endi.

Gasing itu, lanjut dia, diyakini dapat berputar paling lama sekira 35 menit dan harus dimainkan di atas tanah sebab bila dimainkan di atas lantai biasa dapat menghancurkan ubin.

"Gasing ini biasanya untuk perlombaan gasing dunia. Dari lama-lamaan berputar hingga adu gasing," tutur Endi.

Untuk perawatan, terang Endi, karena terbuat dari besi maka ada baiknya seminggu sekali digosok menggunakan autosol dan jangan disimpan di ruangan yang terlalu panas dan terlalu dingin.

Bila dirawat secara baik dan benar, gasing tersebut dipercaya dapat bertahan hingga 150 tahun.

Sederet Fakta Atlet Malaysia Ngamuk: Mundur di Babak Final Hingga Rusak Padepokan Pencak Silat TMII

Usai Mundur dari Babak Final Cabor Pencak Silat, Atlet Malaysia Ngamuk

Klasemen Sementara Seusai MotoGP 2018 Inggris Dibatalkan

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid menjelaskan, maksud dari pameran ini untuk menanamkan rasa cinta kepada Indonesia.

"Disini kita punya ruang bermain yang bisa digunakan pelanggan khususnya pengunjung yang bawa keluarga dan anak-anak. Garis besarnya kita ingin buat orang jatuh cinta kepada Indonesia dari permainan anak-anak," jelas Hilmar, Senin (27/8/2018).

Adapun beberapa permainan tradisional interaktif yang dipamerkan dan dapat dimainkan adalah Congklak, Bola Bekel, Sepatu Bola Pantul, Taplak Sunda Manda, Dam Daman, Lompat Karet, Gasing, Bakiak, Egrang, Batok, Canang, Otto-otto, dan Adu Muncang.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved