Atlet Tertua Bambang Hartono Raih Perunggu: Pemilik PT Djarum dengan Kekayaan Rp 204 Triliun
Sosok tersebut adalah Michael Bambang Hartono, atlet tertua sekaligus terkaya di Asian Games 2018.
Penulis: Erik Sinaga | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM- Medali perunggu yang didapat Indonesia dalam cabang olah raga bridge ternyata datang dari sosok yang cukup unik.
Sosok tersebut adalah Michael Bambang Hartono, atlet tertua sekaligus terkaya di Asian Games 2018.
Pria berusia 78 tahun tersebut berhasil membawa pulang medali perunggu untuk nomor supermixed team bersama Bert Toar Polii (64).
Di nomor supermixed team, pasangan Bambang dan Polii berhasil mengumpulkan total 60.000 poin.
Telah diketahui secara luas bahwa Bambang Hartono adalah seorang konglomerat di Indonesia.
Terlahir dengan nama, Oei Hwie Siang, Bambang adalah pengusaha rokok PT Djarum.
Pria yang lahir di Kudus pada 2 Oktober 1939 ini juga merupakan bos bank terkemuka, BCA.
Menurut data Forbes tahun 2011, kekayaan Bambang mencapai $14 miliar atau setara dengan Rp204,6 triliun.
Bermain bridge sejak usia 6 tahun, Bambang mengaku masih menekuni olahraga tersebut demi mencegak kepikunan.
Dikutip dari asiangames2018.id, Bambang mengatakan, "Saya bermain bridge agar tidak cepat pikun, hobi saya yang lain adalah senam taichi yang banyak membantu agar tetap fokus."
Bambang mengaku lebih tertarik bermain bridge daripada olahraga lain karena bridge memberikan lebih banyak tantangan.
• Rela Rogoh Kocek Pribadi Hingga Tak Hadiri Pemakaman Ayah, Ini 5 Pengorbanan Atlet Asian Games
• 3 Ibu Ini Berdiri di Samping DPR Sambil Pegang Kertas Biru Bertulis Berbagai Bahasa
• Kisah Jonatan Christie Raih Emas: Raket Bertuah Taufik Hidayat dan Permintaan Ampuh Orangtua
"Di olahraga bridge, ada bidding, yaitu mengumpulkan data untuk dianalisa, disimpulkan dan kemudian diputuskan strategi apa yang akan diambil saat bertanding," tambah Bambang.
Berita ini telah tayang di Bolasport dengan judul: Sumbang Perunggu, Atlet Tertua di Asian Games 2018 Ternyata Punya Kekayaan 200 Triliun