Masa Tanggap Darurat Gempa Lombok Berakhir, Masuki Tahap Transisi Darurat Kepemulihan

Masa tanggap darurat penanganan gempa yang terjadi Lombok, Nusa Tenggara Barat, sudah berakhir sejak Sabtu (25/8/2018).

Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Ilusi Insiroh
TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat menemui awak media di Graha BNPB, Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Masa tanggap darurat penanganan gempa yang terjadi Lombok, Nusa Tenggara Barat, sudah berakhir sejak Sabtu (25/8/2018).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat ini penanganan akan dilanjutkan ke masa Transisi Darurat Kepemulihan.

Ia pun meminta kepada masyarakat yang menjadi korban gempa untuk tidak khawatir, terhadap pergantian status tanggap darurat tersebut.

"Masyarakat tidak perlu khawatir dengan perubahan status tanggap darurat ke transisi darurat ke pemulihan. Seluruh pelayanan untuk para korban dan pengungsi masih terus dilaksanakan," ujar Sutopo saat dikonfirmasi, Rabu (29/8/2018).

Adapun status transisi darurat ke pemulihan dan perbaikan darurat dampak gempabumi di Lombok dan Sumbawa, berlaku selama 6 bulan hingga 26 Februari 2018.

"Status transisi darurat ini dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan di lapangan," ujar Sutopo.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sendiri, memprediksi kerusakan dan kerugian akibat gempa yang terjadi di Lombok mencapai Rp 7,45 triliun.

Rincian kerugian tersebut adalah sebagai berikut: 125.744 unit rumah rusak, terdiri atas rusak berat 74.354 unit dan rusak ringan 51.390 unit.

Infrastruktur yang rusak terdapat 174 unit, terdiri atas jembatan (18 unit), jalan (153 ruas), dan tanggul (3 unit).

Untuk sarana pendidikan yang rusak sebanyak 635 unit, terdiri atas PAUD (73 unit), SD (294 unit), SMP (93 unit), SMA dan SMK (44 unit), madrasah (104 unit), pesantren (23 unit), dan perguruan tinggi (4 unit), serta masih banyak bangunan lainnya.

Daftar Harga dan Cara Pembelian Tiket Closing Ceremony Asian Games 2018: Artis K-Pop Ikut Meriahkan

Fakta Atlet Malaysia Ngamuk: Mengundurkan Diri di Babak Final Hingga Rusak Fasilitas Asian Games

Tak Hanya Jago Badminton, Jonatan Christie Juga Pandai Bernyanyi dan Pernah Berperan dalam Film King

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved