Gejolak Rupiah
Selain Dolar Naik, Penjual Elektronik di Glodok Tambah Pusing Bersaing dengan Bisnis Online
"Sekarang sudah buka via online juga. Emang lebih enak dari online, kita enggak ribet dan enggak perlu sewa biaya toko," kata Tania
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMANSARI - Kawasan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat yang terkenal sebagai pusat penjualan elektronik kini sudah tak seramai dulu.
Banyak para pedagang elektronik yang berjualan di kawasan Glodok yang menyebut omzetnya kini terus menurun.
Tania yang berjualan elektronik di Olimo Plaza mengatakan salah satu yang membuat omzetnya menurun karena menjamurnya para pengusaha online.
Hal itu membuat masyarakat lebih memilih berbelanja secara online ketimbang datang ke pusat perbelanjaan di kawasan ini.
"Semenjak ada online itu ya jadi penghasilan jadi sepi begini. Jadi bukan hanya karena dolar naik atau gimana. Orang dari dolar belum naik aja emang sudah sepi," kata Tania yang mengaku dari pagi belum mendapatkan satu pun pembeli, Jumat (7/9/2018).
Menyadari akan hal itu, kini Tania yang menjual peralatan elektronik dari mulai kamera, cctv hingga laptop ini juga mulai menjajakan usahanya melalui online.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan kedepannya ia hanya akan berjualan secara online lantaran penghasilannya dari berjualan di toko terus merosot.
"Sekarang sudah buka via online juga. Emang lebih enak dari online, kita enggak ribet dan enggak perlu sewa biaya toko," kata Tania
Di tempat usahanya saat ini, Tania harus membayar uang sewa toko sebesar Rp 20 juta pertahunnya.
"Disini kan kita harus sewa. Sekitar Rp 20 juta pertahun, itu belum buat bayar pajak dan lainnnya. Makanya kalau duitnya aja enggak ada gimana mau buat bayar kios," katanya.
Senada dengan Tania, Lia, pedagang elektronik di kawasan Glodok juga mengakui sejak ramainya belanja online membuat penjualan di tokonya menurun.
"Ya memang salah satunya itu karena adanya online. Masyarakat kan carinya yang praktis aja," kata Lia.
Selain adanya online, Lia menyebut banyaknya pusat perbelanjaan yang lebih modern menjadi salah satu penyebab lainnya.
"Kan sekarang mal yang itu banyak banget. Jadi kan orang mendingan pada ke mal bisa sambil jalan-jalan sama keluarga sekalian belanja," kata Lia.
"Kalau disini kan emang tempat khusus orang belanja aja, jadi kalau dia enggak niat belanja ya enggak kesini," sambungnya.
Untuk terus bertahan hidup, Lia mengaku kini hanya tinggal mengandalkan pelanggan yang telah dimilikinya.
"Sekarang mah kita ngandelin pelanggan aja. Kita kan juga punya pelanggan dari luar kota, kalau cuma nunggu pembeli mah enggak nutup," ujarnya.