LSI Denny JA Sebut 11 Partai Politik Berpeluang Gagal Lolos ke Parlemen
"Kelima partai tersebut punya potensi lolos atau tidak lolos sama besarnya," ujar Adjie Alfaraby.
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, menyebut bahwa 11 partai politik peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, berpeluang gagal menempatkan wakilnya di parlemen.
Hal itu dikarenakan, dalam survei yang dirilis LSI Denny JA, elektabilitas ke-11 partai tersebut gagal melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT), yaitu sebesar 4 persen.
"Lolos atau tidaknya partai tersebut, sangat tergantung pada strategi masing-masing partai politik," ujar peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby, Rabu (12/9/2018).
Adapun ke-11 partai politik yang berpeluang gagal menempatkan wakilnya di parlemen adalah, PKS, PPP, NasDem, Perindo, PAN, Hanura, PBB, PSI, Partai Berkarya, Partai Garuda, dan PKPI.
Namun, untuk PKS, PPP, NasDem, Perindo, dan PAN masih berpeluang lolos menempatkan wakilnya, jika elektabilitas kelima partai tersebut ditambah dengan margin of error survei LSI Denny JA sebesar 2,9 persen.
Maka, kelima partai tersebut masih berpotensi untuk lolos menempatkan wakilnya di parlemen.
"Kelima partai tersebut punya potensi lolos atau tidak lolos sama besarnya," ujar Adjie Alfaraby.
Akan tetapi, untuk Hanura, PBB, PSI, Partai Berkarya, Partai Garuda, dan PKPI kecil peluangnya untuk lolos PT dan menempatkan wakilnya di parlemen, meski sudah ditambah dengan margin of error survei LSI Denny JA sebesar 2,9 persen.
"Elektabilitas keenam partai tersebut tak cukup untuk lolos PT 4 persen. Butuh keajaiban dari keenam partai untuk bisa lolos PT Pemilu 2019," ujar Adjie Alfaraby.
Ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) adalah batas suara minimal partai politik dalam pemilihan umum, untuk ikut dalam penentuan perolehan kursi di DPR.
PT ini dibuat untuk menstabilkan hubungan antara Eksekutif dan Legislatif, dalam suatu negara demokrasi.
Hasil survei LSI Denny JA yang dilakukan pada Agustus 2018.
1. PDI P : 24,8 persen
2. Partai Gerindra : 13,1 persen
3. Partai Golkar : 11,3 persen
4. PKB : 6,7 persen
5. Partai Demokrat : 5,2 persen
6. PKS : 3,9 persen
7. PPP : 3,2 persen
8. Partai Nasdem : 2,2 persen
9. Perindo : 1,7 persen
10. PAN : 1,4 persen
11. Partai Hanura : 0,6 persen
12. PBB : 0,2 persen
13. PSI : 0,2 persen
14. Partai Berkarya : 0,1 persen
15. Partai Garuda : 0,1 persen
16. PKPI : 0,1 persen
* Tidak Tahu/Tidak Jawab/Belum Menentukan : 25,2 persen
Dalam proses surveinya, LSI Denny JA menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 1.200.
• Kerap Pamer Kemesraan, Amanda Manopo Akui Ingin Nikah Muda
• Sektor Pertanian Tak Sumbang Inflasi, Begini Kata Guru Besar
• Warga Kampung Nelayan Kamal Muara Keluhkan Sulitnya Menemukan Air Bersih
LSI Denny JA memakai teknik wawancara tatap muka responden dan menggunakan kuisoner, dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen. Dilengkapi FGD, analisis media, dan Indepth Interview