Sederet Fakta Tentang Pendakwah Gus Miftah, Kerap Bagi-bagi Mukena di Sarkem Hingga Hijrahnya 'PSK'
Gus Miftah adalah sosok pendakwah yang kerap menjadikan tempat seperti klub malam menjadi sarana mendakwahnya.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Dalam sesi tanya jawab itu, Gus Miftah mengaku telah berdakwah di tempat seperti klub malam selama belasan tahun.
"Di kafe 14 tahun, termasuk salon plus-plus di Jogja," ucapnya.
2. Kirim surat sebelum dakwah
Gus Miftah pun menjelaskan awal mula ia bisa mengadakan pengajian di klub malam.
Ia mengerahkan seluruh usahanya mulai dari mengirim surat hingga datang ke lokasi.
Namun ajakan itu tak serta merta direspon baik oleh pihak klub malam.
• Polisi Sebut Ledakan di Apartemen Essence Dharmawangsa Akibat Kebocoran Tabung Gas 12 Kg
"Awalnya saya surati, saya datangi. Saya ajak komunikasi baik-baik. Saya sampaikan 'sejelek apapun kita masih butuh Tuhan'. Sementara kesempatan anak-anak kafe, lokalisasi itukan minim dibandingkan dengan kita," ujarnya.
"Nah ini saya punya cara, kalau boleh saya bikin acara di sini (kafe dan salon plus-plus). Saya tembusin ownernya, ya ada yang respon, ada yang menolak, ada yang menolak kemudian menerima," imbuhnya.
3. Sarkem tempat pertama didatangi
Bernostalgia, ia beberkan tempat pertama yang ia datangi sekira tahun 2004 silam, yakni Pasar Kembang atau yang biasa disebut Sarkem, lokalisasi di Jogjakarta.
Pertama kali mengajukan izin untuk berdakwah, ia sempat diajak berkelahi oleh preman-preman di sana.
Bahkan ia sempat berhadapan dengan Gun Jack, satu di antara preman yang paling ditakuti di Jogjakarta.
• Karyawan Tangisi Pencopotan Pahala Mansury dari Dirut Garuda Indonesia
• Ridwan Kamil Ingin Revitalisasi Kalimalang Seperti Sungai di Seoul, Ini Tiga Titik Potensial
"Tempat pertama itu di Sarkem. Responnya pertama kali saya mau diajak kelahi sama preman-preman. Saya dianggap orang gila. Akhirnya saya bisa meyakinkan mereka," terangnya.
"Dulu almarhum Gun Jack itu pertama kali (yang tanya saya), 'visi misinya apa, tujuannya apa, kalau mau kisruh, ya kita habisi di sini'," kenangnya menirukan percakapannya dengan Gun Jack.
4. Diuji keimanannya