Mitos Sumur Gede Keramat di Kalideres yang Airnya Dianggap Manjur oleh Warga

Tak jarang banyak warga datang dari wilayah lain yang ingin meminta air di sumur ini untuk mengobati berbagai macam penyakit

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Sumur Gede Keramat di wilayah Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat yang sudah ada sejak ratusan tahun silam. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KALIDERES - Di wilayah Kelurahan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat terdapat sumur tua yang konon telah ada sejak ratusan tahun silam.

Sumur tua yang oleh warga setempat disebut Sumur Gede Kramat iti terletak di Kampung Prepet, RT 10/04 Pegadungan.

"Ini sumur sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, dari zaman buyut saya sampai sekarang masih digunakan oleh warga sini," ujar Marta (49), keturunan pemilik Sumur Gede Keramat saat berbincang dengan TribunJakarta.com, Sabtu (15/9/2018).

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, sumur dengan diameter sekira 2 meter ini sekarang kondisinya kering.

Sumur ini juga ditutup dengan besi untuk menghindari warga yang tercemplung ke dalam sumur tua itu.

Sumur itu berada tepat di depan sebuah saung yang digunakan warga sebagai Pos RT.

"Sekarang lagi musim kemarau emang kering, tapi nanti kalau udah ada hujan sekali aja bakalan ada lagi ini airnya. Dalamnya ini sekitar tujuh meteran," kata Marta menceritakan kondisi Sumur Gede Keramat.

Marta menceritakan sejarah terbentuknya Sumur Gede Keramat ini sewaktu ada seorang nenek yang meminta air minum ke rumah leluhurnya yang ada di Kampung Prepet.

Unggah Foto Jadul saat Berusia 18 Tahun, Maia Estianty Dibilang Mirip Meriam Bellina

Coach Teco Enggan Paksakan Rohit Chand Tampil Saat Persija Jakarta Kontra PSIS Semarang

Bentrok 2 Ormas di Depok Dipicu Pemasangan Bendera, 3 Orang Dibacok

"Waktu itu cerita dari kakek saya tuh katanya ada nenek-nenek datang buat minta air minum sama kakeknya kakek saya. Akhirnya karena kasihan dikasih lah dia minum dengan wadah daun pisang karena waktu itu kan belum ada gelas," ujar Marta.

Marta melanjutkan, sisa air yang ada di daun pisang itu kemudian dibuang oleh nenek tersebut ke halaman rumah leluhurnya yang kini menjadi lokasi Sumur Gede Keramat.

"Disini lah dia itu buang sisa airnya dan terusnya jadi kubangan disini dan sebelum jadi sumur dulunya sempat jadi tempat minumnya babi hutan yang dulu banyak di wilayah sini," kata ‎Marta.

‎"Setelah sempat jadi kubangan entah bagaimana ceritanya lama kelamaan pun bisa jadi sumur‎ yang jadi sumber kehidupan warga sini sampai sekarang," ujarnya.

Marta menyebut keberadaan Sumur Gede Keramat ini sudah terkenal ‎di wilayah Kalideres, Jakarta Barat.

Tak jarang banyak warga datang dari wilayah lain yang ingin meminta air di sumur ini untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved