Direktur Utama Sebut Pengoperasian MRT Jakarta Layaknya Main Game
"Occ ini seperti kita main game, cuma bedanya sekarang ada kereta yang real bawa penumpang," kata William kepada wartawan.
Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Wahyu Aji
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William Sabandar mengatakan pengoperasian kereta MRT Jakarta dilakukan layaknya bermain game.
Ia menjelaskan bahwa pengoperasian kereta MRT Jakarta akan dipandu lewat instruksi dari Operation Command Center (OCC).
"Occ ini seperti kita main game, cuma bedanya sekarang ada kereta yang real bawa penumpang," kata William di Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).
Ia menjelaskan kereta dikendalikan otomatis, tidak lagi oleh masinis dimana peran masinis itu ada saat mengoperasikan secara manual atau pada saat emergency (keadaan darurat) dan menutup pintu.
Meskipun demikian, pihaknya telah melakukan serangkaian uji coba memastikan keamanan dan keselamatan penumpang karena pengoperasian kereta dilakukan oleh tenaga ahli.
"Dan ini yg memang kenapa dibutuhkan tingkat ketelitian dan pengujian yang sangat detail untuk memastikan saat kita beroperasi tidak terjadi hal-hal yang diinginkan," katanya.
William menjelaskan kereta MRT Jakarta dioperasikan menggunakan teknologi terbaru dan jika terjadi hal yang tidak sesuai dengan prosedur maka secara otomatis sistem tidak akan berfungsi dengan baik.
"Begitu kereta tidak berhenti tepat di pintu, maka pintunya tidak akan terbuka. Atau pintunya tidak tertutup persis, mesinnya tidak akan jalan," jelasnya.
"Jadi memang pengoperasian secara otomatis ini membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian mempersipakan sistem ini," tukasnya.
