3 Anak Tewas Tenggelam, Warga Kampung Apung Minta Jembatannya Dipasangi Tiang Pembatas
Sebab, warga seolah sudah pasrah bahwa keinginan utama mereka agar wilayah itu bisa kering seperti sedia kala sulit terwujud.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Warga Kampung Apung, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat meminta pemerintah memasang tiang pembatas untuk jembatan yang menjadi akses utama menuju wilayah tersebut.
Sebab, warga seolah sudah pasrah bahwa keinginan utama mereka agar wilayah itu bisa kering seperti sedia kala sulit terwujud.
"Kalau keinginan terbesar saya sih pengen kayak dulu lagi kita disini bisa injek tanah, tapi kan itu kayaknya susah karena sudah puluhan tahun ini tergenang terus. Makanya harapan ringannya minta tolong dipasangin tiang pembatas aja buat jembatan disini," ujar Warga Kampung Apung, Jiih (52), Selasa (18/9/2018).
Jiih menyebut permintaannya agar pemerintah memasang tiang pembatas jembatan bukanlah tanpa sebab.
Dikatakannya ketiadaan tiang pembatas telah merenggut korban jiwa yakni para balita yang tewas tenggelam lantaran tercemplung ke dalam air.
Jembatan selebar sekira 1,5 meter adalah akses utama bagi warga dari Jalan Kapuk Raya bila ingin memasuki wilayah Kampung Apung.
"Kami sih minta agar dikasih pembatas lah di jembatan itu karena kan bahaya apalagi buat yang punya anak kecil. Sampai sekarang sudah ada tiga anak yang meninggal karena kecemplung di air," ujar Jiih.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, selain membahayakan balita, ketiadaan tiang pembatas jembatan juga membahayakan para pengendara sepeda motor.
Sebab, lebar jembatan dianggap terlalu kecil sehingga pengendara sepeda motor terpaksa berhenti terlebih dahulu apabila berpapasan dengan pengendara lain.
"Orang yang naik motor juga pada takut lewat kalau ketemu motor yang didepannya. Apalagi kalau yang bawanya ibu-ibu, sudah sering banget hampir kecebur," kata Jiih.
Hal senada disampaikan Suminah, warga Kampung Apung lainnya.
Terlebih, ia memiliki cucu yang masih balita sehingga sangat riskan bila jembatan belum juga diberi tiang pembatas.
"Makanya ini enggak boleh meleng kalau yang punya anak kecil karena tahu-tahu anaknya sudah ada di pinggit air aja," katanya.
Ia mengatakan warga sudah berulang kali meminta kepada pemerintah untuk membangun tiang pembatas jembatan demi keselamatan warga.
• Mulai Besok, Jasa Marga Uji Coba Contraflow di JORR Cikunir Menuju Pondok Indah
• Polisi: Polwan Anggota Densus 88 Korban yang Jadi Tabrak Lari di Jatinegara Tak Pakai Seragam
• Disembunyikan Dalam Koper Penumpang, Puluhan Ekor Reptil Diamankan Petugas Bandara Soekarno-Hatta
Namun hal tersebut tak kunjung membuahkan hasil.
"Ini kan bahaya kalau enggak ada pembatasnya gini. Ini mending enggak lagi banjir, coba kalau lagi banjir dan pas jembatan ketutup, apa orang enggak keder pas mau lewat karena takut kecemplung," ujar Suminah.