Suporter Tewas

Haringga Dikeroyok 30 Orang, Pengakuan Pelaku Hingga Fadli Zon Minta Fans Tak Tertib Disanksi Keras

"Korban meninggal di lokasi kejadian. Dipukul oleh berbagai benda, salah satunya kayu, piring dan sebagainya," ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi
Kedua orangtua Haringga Sirla saat mendoakannya di depan jenazahnya di Blok Jembatan, Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Senin (24/9/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG - Sejumlah barang bukti terkait pengeroyokan Haringga Sirila (23) warga Jakarta Barat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Minggu (23/9/2018) sebelum laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta‎ diamankan polisi.

Barang bukti tersebut dihadirkan pada konferesi pers pengungkapan delapan orang terlibat kasus pengeroyokan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka pada Senin (24/9/2018).

Pantauan Tribun Jabar, barang bukti tersebut merupakan alat yang digunakan untuk menganiaya korban.

Seperti papan balok setinggi dua meter, sepatu, pecahan piring, balok kayu, pakaian yang dipakai pelaku saat menganiaya.

Bahkan, papan kayu setinggi dua meter itu masih menyisakan bercak darah yang hampir mengering.

Tidak hanya itu, diduga bercak darah sudah mengering juga tampak di bagian depan sepatu berwarna putih bagian kiri.

Dalam video rekaman pengeroyokan brutal itu, tampak Haringga yang sudah bertelanjang dada diseret, dilempari beragam benda.

Lebih tragis lagi, saat korban sudah tak sadarkan diri, ia diseret dalam kondisi tubuhnya berlumuran darah.

"Korban meninggal di lokasi kejadian. Dipukul oleh berbagai benda, salah satunya kayu, piring dan sebagainya," ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Mulana.

Polisi sudah mengamankan delapan orang dan dijadikan tersangka. Namun, tersangka diyakini bertambah.

"Tersangka dijerat Pasal 170 KUH Pidana dan diancam pidana lebih dari 7 tahun. Ke delapan pelaku ini mereka semua peran sendiri,ada yang menendang, memukul dengan besi dan ada juga dengan alat seperti ini (keling)" kata Yoris.

Saat ini, polisi masih memburu pelaku lain pengeroyok Haringga hingga tewas.

"Massa sangat banyak, sekitar lebih dari 30 orang terlibat. Kami minta pelaku yang ikut menganiaya menyerahkan diri," ujar Yoris.

Polisi menunjukkan sejumlah barang bukti terkait pengeroyokan Haringga Sirla (23) warga Jakarta Barat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Minggu (23/9) sebelum laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta? diamankan polisi.
Polisi menunjukkan sejumlah barang bukti terkait pengeroyokan Haringga Sirla (23) warga Jakarta Barat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Minggu (23/9) sebelum laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta? diamankan polisi. (Tribun Jabar/Mega Nugraha)

Pengakuan penganiaya Sirla

Seorang pria dalam video rekaman pengeroyokan brutal terhadap Haringga Sirla (23), warga Jakarta Barat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebelum laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta, Senin (24/9/2018) sudah ditangkap polisi.

Pria tersebut merupakan satu dari delapan pria yang diamankan polisi.

Pantauan Tribun Jabar, pria tersebut tampak sedang memegang tongkat di dekat pedagang bakso dan berdiri di belakang korban yang duduk sambil dipukul bertubi-tubi oleh sekelompok orang.

Namun di video berdurasi 30 detik itu, tampak seorang pria memukulkan benda mirip pipa besi tersebut ke arah korban.

Belakangan diketahui, pria tersebut berdasarkan keterangan dari Kasatreskrim Polrestabes Bandung diduga bernama ‎Budiman (41).

Dalam video itu, dia tampak berkata sesuatu pada sekelompok orang yang menganiaya korban sambil telunjuknya mengarahkan pada satu arah.

Polrestabes Bandung menetapkan 8 orang sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan Haringga Sirla (23) yang terjadi jelang laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018).
Polrestabes Bandung menetapkan 8 orang sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan Haringga Sirla (23) yang terjadi jelang laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018). (TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA)

"Bawa kaditu," teriak pria tersebut.

Kemudian, dia memukulkan tongkat mirip pipa besi itu pada bagian kanan tubuh korban. Korban tampak melindungi kepalanya oleh kedua tangannya.

‎Saat ini, bersama ke delapan pelaku lainnya, ia ditahan di Mapolrestabes Bandung untuk keperluan penyidikan.

Saat press conference kasus itu oleh Kasatreskrim AKBP M Yoris Maulana, pria tersebut dihadirkan.

"‎Saya hanya membantu bapak saya saja," ujar pria tersebut. Belum diketahui siapa bapak pria tersebut.

Dari delapan tersangka yang sudah ditangkap, mereka bernama Budiman (41), Goni Abdurahman (20), Cepy Gunawan (20), Aditya Angara (19), Dadang Supriatna (19), Joko Susilo (31) dan dua pria di bawah umur berinisial Dfa (16) dan Smr (17).

‎"Upaya kami ke depan melakukan pengejaran pelaku yang turut menganiaya. Kami akan berkoordinasi dengan organisasi suporter Persib, Viking dan manajemen Persib untuk perlihatkan video tersebut dan melacak pelaku. Kami harap kepada Bobotoh yang ikut menganiaya menyerahkan diri," ujar Yoris.

Dari delapan orang yang diamankan, semuanya merupakan suporter Persib berasal dari dalam dan luar Bandung.

Sirla dirazia oknum suporter Persib

Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana Marzuki mengungkapkan, suporter yang tewas dikeroyok sebelum laga Persib kontra Persija, Haringga Sirla (23)  dirazia oleh oknum pendukung Persib di depan stadion GBLA, Minggu (23/9/2018).

"Ternyata dilakukan sweeping oleh anak-anak Bobotoh," katanya.

Saat korban diperiksa diketahuilah, korban memiliki KTP DKI Jakarta.

Korban pun diduga merupakan anggota The Jak Mania.

Setelah itu, korban dianiaya oleh sejumlah orang.

Korban dianiaya menggunakan helm, piring, balok kayu dan sebagainya.

Akibat kejadian itu, korban meninggal di lokasi kejadian.

Polisi pun telah menangkap sejumlah orang yang diduga pelaku pengeroyokan.

Sementara jenazah korban dimakamkan di kampung halamannya di Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (24/9/2018) siang.

Jakmania meninggalkan syal dan kaus beratribut Persija di atas pusara makam Haringga Sirila di Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat.
Jakmania meninggalkan syal dan kaus beratribut Persija di atas pusara makam Haringga Sirila di Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat. (Istimewa)

Tanggapan Fadli Zon

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon ikut menyoroti kasus meninggalnya Sirla.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut kejadian meninggalnya suporter karena suporter di Indonesia memiliki rasa cinta terhadap klub begitu tinggi.

"Olahraga sepakbola ini kan menjadi bagian dari budaya rakyat juga, dan biasanya sence of belonging terhadap klub itu sangat tinggi, mirip hooliganism di negara-negara Inggris," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).

Fadli juga menyebut jika seorang suporter memiliki rasa cinta yang sangat tinggi, maka seharusnya fans tersebut bisa menjaga nama baik klub jtu juga.

"Saya kira sudah mulai ada atributif kepada klub itu yang potensial kepada industri sepak bola, tapi ini harua dimanage agar tidak menimbulkan perkelahian tawuran hingga kekerasan," katanya.

Untuk itu, harus ada pembinaan manajemen bagi para pendukung masing-masing klub sepak bola agar fanatisme para fans bisa membuat klub sepak bola itu bisa hidup dari fans.

Kelembapan Kayu Siberia di Jakarta International Velodrome Harus Dijaga Usai Asian Games 2018

Pernah Main Bareng, Begini Doa Marini Zumarnis untuk Mat Solar

Tersebar Video Lamaran dengan Hilda Vitria, Kriss Hatta Ungkap Permintaan Jatah Bulanan Ratusan Juta

"Ini menjadi tantangan supaya tidak terjadi kekerasan itu, jadi ada pembinaan dan bisanya di aturan internasional juga ada sanksi kepada fans yang tidak tertib," katanya. (TRIBUNJABAR.COM/TRIBUNNEWS.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved