Pilpres 2019

Yenny Wahid Dukung Jokowi-Ma'ruf: Beda Strategi Gusdurian, Alissa Sebut Tak Ngefek Diadu Domba

Yenny Wahid dukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Alissa Wahida menjelaskan bahwa kader Gus Dur dan Gusdurian berbeda.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Y Gustaman
TRIBUN/JEPRIMA / Tribunnews.com/Achmad Rafiq
Yenny Wahid dan Alissa Wahid 

TRIBUNJAKARTA.COM - Konsorsium kader Gus Dur pimpinan Yenny Wahid mendukugn passangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Pernyataan sikap disampaikan Yenny Wahid di Rumah Pergerakan Gus Dur di Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018).

Bukan tanpa alasan Yenny Wahid dukung Jokowi-Ma'ruf Amin.

Ada beberapa hal yang membuatnya mendukung Jokowi untuk dua periode.

Menurut Yenny Wahid, Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin seperti Gus Dur.

Pemimpin yang dimaksud adalah pemimpin yang dapat memahami bahwa seluruh warga negara harus dipenuhi hak dasar dna kebutuhannya tanpa membeda-bedakan.

"Pemimpin yang sederhana cara berpikirnya, bahwa bangsa ini harus dipenuhi hak dan kebutuhan dasarnya untuk hidup sejahtera," kata Yenny.

BNN Belum Bisa Pastikan Hasil TPPU Ibrahim ke NasDem

BNN Minta KPU RI Tes Pengetahuan Setiap Caleg Tentang Narkoba

Tak hanya itu, menurut Yenny Wahid, sosok seperti Gus Dur lah yang saat ini dibutuhkan.

"Sosok seperti Gus Dur dan Gandhi adalah sosok pemimpin yang kita butuhkan," ujar Yenny.

Keputusan Yenny Wahid dukung Jokowi-Ma'ruf Amin pun menuai banyak komentar.

Misalnya saja Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief.

Andi Arief ikut memberikan tanggapan lewat akun twitternya @AndiArief_ beberapa waktu lalu.

Andi Arief menyoroti soal kriteria capres berdasarkan pemaparan Yenny wahid.

Andi Arief mengatakan bahwa Yenny Wahid mencari pemimpin yang memenuhi basic need atau kebutuhan dasar.

Kemudian, Andi Arief menjelaskan bahwa Jokowi secara prinsip tidak menganut pendekatan basic need.

Cuitan Andi Arief
Cuitan Andi Arief (Twitter/ @AndiArief_)

Bukan hanya itu, Kakak Yenny Wahid, Alissa Wahid pun angkat bicara terkait keputusan Yenny Wahid dukung Jokowi.

Yenny Wahid dan Alissa Wahid diketahui memimpin gerakan yang berbeda.

Alissa bahkan menjelaskan tentang Gusdurian dan gerakan Kader Gus Dur yang dipimpin Yenny Wahid.

Ia menjelaskan bahwa Gusdurian dan gerakan kader Gus Dur memiliki strategi yang berbeda sekalipun sama-sama mengusung warisan Gus Dur.

Gubernur Anies Didesak Ikut Sosialisasikan Asian Para Games di Jalan Sudirman dan MH Thamrin

Hal itu disampaikannya di akun Twitternya @AlissaWahid.

"Sama2 mengusung warisan Gus Dur, strateginya yang berbeda:

- GusDur sang aktivis demokrasi kerakyatan dijaga via @GUSDURians

- GusDur sang politisi, dijaga oleh gerakan kader GusDur bersama @yennywahid

Dua-duanya harus ada & dibedakan krn watak strateginya berbeda," cuit Alissa Wahid.

Cuitan Alissa Wahid soal Gusdurian dan Gerakan Kader Gus Dur di Twitter, Kamis (27/9/2018).
Cuitan Alissa Wahid soal Gusdurian dan Gerakan Kader Gus Dur di Twitter, Kamis (27/9/2018). (Twitter/Alissa Wahid)
Alissa tak menampik bahwa sampai saat ini masih ada yang bingung tentang Gusdurian dan kader Gus Dur.

"Saya paham kawan2 mungkin bingung soal gusdurian ini ya.

Kebingungan ini HANYA karena selama ini yang muncul di publik hanya @GUSDURians. Gerakan kader GusDur yg berpolitik baru bbrp tahun terakhir ini dikonsolidasikan," tambahnya.

Di sisi lain, Alissa Wahid menegaskan tak ada perpecahan di dalam keluarganya.

Menurut Alissa Wahid segala keputusan selalu didiskusikan, termasuk dengan pendeklarasian Yenny Wahid.

Ia lantas mengatakan keluarganya tak akan bisa diadu domba.

"Ohya, tidak ada perpecahan di Ciganjur. Kami mendiskusikan semuanya.

Sikap & deklarasi @yennywahid pun demikian. Jadi lupakan agenda adu domba ya. Kagak ngefeeeeeek." tulis Alissa Wahid.

Tanggapan Sudjiwo Tedjo

Perbedaan sikap politik Gusdurian dan kader Gus Dur pun dikomentari Budayawan Sudjiwo Tedjo.

"Hari2 ini bikin repot soal beda Jaringan Gusdurian yg netral dan Kader Gusd Dur yg berpolitik," tulis Sudjiwo Tedjo.

Awalnya Sudjiwo Tedjo membahas soal perkataan yang sering diucapkan Gus Dur, 'gitu aja kok repot'.

Menurut Sudjiwo Tedjo pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

Pasalnya menurut Sudjiwo Tedjo Gus Dur justru kerap membuat dirinya kerepotan.

“Gitu aj kok repot,” ikon Gus Dur. #Sastrajendra /paradoksnya, Gus Dur sendiri malah sll bikin repot," tulis Sudjiwo Tedjo.

Hal tersebut disampaikan Sudjiwo Tedjo melalui media sosial, Twittenya pada Kamis (27/9/2018).

Ia lantas membeberkan dua alasan mengapa Gus Dur membuat repot.

"Hari2 ini bikin repot soal beda Jaringan Gusdurian yg netral dan Kader Gusd Dur yg berpolitik," tulis Sudjiwo Tedjo.

Kedua, Sudjiwo Tedjo mengatakan setiap melewati wilayah Jombang, Jawa Timur Gus Dur selalu membuat hatinya repot.

Pasalnya Sudjiwo Tedjo mengaku tak enak bila tak mengunjungi makam Presiden ke empat itu.

"Tiap aku lewat Jombang, jg sll bikin repot hatiku: kalau nggak nyekar, ndak enak," tulis Sudjiwo Tedjo.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved