Melihat Kediaman Bung Karno di Jakarta Selatan yang Kini Telah Beralih Fungsi Menjadi Museum

"Itu asli semua ukirannya, bahkan kalau mau masuk ke depan rumah itu ukirannya pun asli. Kalau kata Ibu Ratna Sari Dewi ukirannya dari Bali," tuturnya.

Bahkan, Yulianto tak menyangka bisa bertatap muka langsung dengan pemilik Wisma Yaso saat itu, Ratna Sari Dewi yang mengunjungi Museum Satria Mandala untuk bernostalgia.

"Saat bertemu, saya diberitahu tata letak rumahnya saat masih Wisma. Ruangan tamu, ruangan dandan, dan ruangan penjagaan dimana. Hingga taman dia beritahu dimana letaknya. Masih ingat beliau," bebernya.

• Gubernur Sulteng Tetapkan Masa Tanggap Darurat Selama 14 Hari

• Kisah Para Penyintas G30S 1965: Sulit Dapat Kerja Hingga Batal Menikah Lantaran Dituduh PKI

• Kesulitan Cetak Kartu SSCN dan Muncul Notif Data Tidak Sesuai? Segera Lakukan Hal Ini

Kemudian Ratna Sari Dewi menjelaskan ada sebuah ruangan yang berisi pembantu-pembantu dari Ir Soekarno bertempat.

Ratna Sari Dewi berkunjung ke Museum Satria Mandala sekaligus untuk membuat sebuah video.

"Kunjungan bu Ratna sama timnya membikin video tentang riwayatnya di rumah itu pakai bahasa Jepang. Kalau sama saya beliau berbicara bahasa Indonesia, pintar ngomongnya," tuturnya.

Melihat sepenggal sejarah mengenai Wisma ini, menurut Sejarawan Indonesia, Peter Kasenda saat masa akhir pemerintahan Bung Karno, komunikasi dan interaksi beliau dengan dunia luar sangat dibatasi.

Bahkan, anggota keluarganya yang mau berkunjung pun dibatasi dengan ketat.

Sepenggal kisah itu dituangkan ke dalam bukunya berjudul "Hari-hari Terakhir Soekarno".