Cerita Atang Pengayuh Odong-Odong di Tambora, Masih Diminati Hingga Sering Diutangi Orangtua
"Disini kan anak-anaknya belum pada main smartphone. Jadinya masih pada demen naik Odong-odong begini," katanya.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
Meski hanya Rp 2 ribu, bukan berarti tak banyak orangtua yang berutang kepadanya.
Hal itu karena mayoritas warga di tempatnya berkeliling memang hidup pas-pasan.
Namun lantaran Atang tak tega bila anak-anak tersebut menangis bila tak diizinkan menaiki odong-odong, bapak tiga anak ini pun tetap memperbolehkan anak tersebut naik di odong-odongnya.
• Ponsel Terus Berdering, Cerita Sutopo Kasih Informasi Bencana Meski Lawan Kanker Paru Stadium 4B
• Menakar Peluang Keponakan Prabowo Jadi Wakil Gubernur DKI dan Prosedur Pembahasan di DPRD DKI
"Yang ngutang mah banyak kadang sampai Rp 70 ribu sebulan tuh, ada sampai orangtuanya ngumpet kalau ketemu saya. Tapi saya kan emang suka sama anak kecil dan enggak tega ya daripada anaknya nangis makanya saya suruh naik aja kalau misalkan lagi ada barengan," ujarnya.