Gempa di Donggala

120 Warga Asing Korban Gempa dan Tsunami di Palu Teridentifikasi, Tinggal Dua Belum Diketahui

Sebanyak 122 warga negara asing terkena dampak gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Y Gustaman
KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR
Hotel Roa Roa di kawasan Maesa di Kelurahan Lolu Timur, Kota Palu, luluh lantak dihantam rangkaian gempa yang melanda Sulawesi Tengah. Puluhan tamu belum diketahui nasibnya. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Sebanyak 122 warga negara asing terkena dampak gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam konferensi pers di Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (2/10/2018).

Sutopo menjelaskan, dari 120 dari 122 WNA terdampak gempa dan tsunami sudah teridentifikasi.

Mereka sudah diketahui keberadaannya dan dievakuasi ke tempat lebih aman.

"WNA juga mendapat prioritas evakuasi dan akan dievakuasi menuju Makassar atau Jakarta," ujar Sutopo.

Total 120 WNA yang sudah teridentifikasi berasal dari Singapura, Belgia, Spanyol, Malaysia, Vietnam, Thailand, Tiongkok, Sri Lanka, Belanda, Jerman, dan Swiss.

Mereka sudah dinyatakan dalam kondisi aman, dapat dihubungi.

Namun, tersisa dua WNA hingga saat ini masih belum diketahui keberadaannya, yaitu asal Belgia dan Korea Selatan. Keduanya diduga tertimpa reruntuhan Hotel Roa Roa di Kota Palu.

"Kita masih melakukan proses evakuasi bersama TNI, Polri, Basarnas, ditambah menggunakan sejumlah alat berat," ujar Sutopo.

Pada Selasa (2/10/2018) pukul 13.00 WIB, sebanyak 1.234 orang meninggal di Kota Palu dan sekitarnya, akibat gempa dan tsunami.

Sedangkan, jumlah pengungsi saat ini mencapai sekira 61.867 jiwa yang tersebar di 103 titik di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Selain itu, terdapat korban hilang sebanyak 99 orang dan korban tertimbun reruntuhan yang diperkirakan sebanyak 152 orang.

"Data selalu update, sehingga kita terus melakukan perbaikan agar data tersebut update dan valid," ujar Sutopo.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved