Rusunami DP 0 Persen Akan Dilaunching pada 12 Oktober 2018
pihak Pemprov akan kembali menyeleksi siapa saja masyarakat yang memang pantas mendapatkan unit rusunami tanpa uang muka itu
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Rumah susun sederhana milik (Rusunawi) DP nol persen di Klapa Village, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, rencananya akan dilaunching pada tanggal 12 Oktober 2018 mendatang.
Menurut Wakil General Manager (GM) Kerjasama Operasi PD Pembangunan Sarana Jaya Rizalhan, animo masyarakat untuk mendapatkan unit rusunami dengan DP nol persen sangat tinggi.
"Dari data Pemprov sudah ada 6 ribu sampai 7 ribu masyarakat yang daftar," ucapnya saat ditemui TribunJakarta.com, Senin (8/10/2018).
Dari ribuan pendaftar tersebut, pihak Pemprov akan kembali menyeleksi siapa saja masyarakat yang memang pantas mendapatkan unit rusunami tanpa uang muka itu.
"Dari ground breaking sampai sekarang, animo masyarakat cukup besar, jadi proses klarifikasi dan justifikasi siapa saja yang layak kami serahkan ke Pemprov," ujarnya.
Dikatakan Rizalhan, pada tahap awal pembangunan ini, pihak Pemprov menyedikan 780 unit rusunami yang terdiri dari tiga tipe, yaitu tipe studio 21 one bedroom tipe 24 dan two bedroom tipe 30.
Unit rusunami dengan tipe 36 akan dibangun sebanyak 512 unit dan dijual dengan harga Rp 320 juta.
• Venue Boccia di Gelanggang Remaja Tanjung Priok Sepi Penonton
• Bayu Buana Holiday Travel Fair 2018 Tawarkan Beragam Promo untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Sementara rusunami tipe 21 berjumlah 190 unit dan dibanderol seharga Rp 185 juta.
Adapun syarat bagi masyarakat yang berminat harus memiliki KTP DKI Jakarta dan berpenghasilan maksimal Rp 7 juta perbulan.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, saat ini proses pengerjaan rusunami terus dikebut oleh PD Pembangunan Sarana Jaya dan PT Totalindo selaku kontraktor.
Nampak para pekerja sedang merampungkan pembangunan tingkat ketiga dari 21 lantai yang direncakanan sebelumnya.
"Hingga saat ini persentase pengerjaan sekitar 13 persen sampai 14 persen," kata Rizalhan.