Polemik Ratna Sarumpaet
Tak Penuhi Panggilan Pertama Polisi, Amien Rais Diminta Faizal Assegaf Belajar Kepada Ahok
Amien Rais sempat tak memenuhi panggilan dari pihak kepolisian, Faizal Assegaf lantas meminta Amien Rais untuk belajar kepada Ahok.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais terseret polemik kebohongan aktivis Ratna Sarumpaet.
Sebelumnya, Amien bersama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon sempat bertemu Ratna Sarumpaet pada Selasa (2/10/2018).
Saat itu Ratna mengaku dianiaya pada 21 September 2018 oleh sejumlah orang tak dikenal, di sekitar bandara internasional Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
Pada Rabu (3/10/2018) sore, Ratna mengakui bahwa cerita penganiayaan yang dialaminya hanya bohong belaka.
Atas peristiwa tersebut pihak Polda Metro Jaya memanggil Amien Rais untuk dilakukan pemeriksaan sebagai saksi pada 5 Oktober 2018.
Namun Amien Rais tak memenuhi panggilan tersebut dengan alasan ada kesalahan dalam penulisan nama.
Dalam surat pemanggilan pertama, polisi salah dalam menuliskan nama Amien Rais, menjadi 'Amin Rais.
Polda Metro Jaya akhirnya kembali menjadwalkan pemeriksaan Amien Rais pada Rabu (10/10/2018).
Salah satu pendiri Alumni 212, Faizal Assegaf lantas memberikan komentar atas tindakan Amien Rais.
Faizal Assegaf meminta Amie Rais, Prabowo Subianto, Fadli Zon, dan Sandiaga Uno untuk menemui mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
• Polisi Bakal Periksa Amien Rais Soal Ratna Sarumpaet, Andi Arief: Tindakan Lebay
• Amien Rais Diperiksa Ulang Hari Rabu Terkait Kasus Dugaan Penyebaran Berita Bohong
TONTON JUGA
Menurut Faizal Assegaf keempat tokoh politik harus belajar kepada Ahok soal menjadi warga negara yang baik dan patuh kepada hukum.
"Sebaiknya pak Amien Rais, Prabowo, @fadlizon, Sandiaga & dedengkot oposisi temui Pak Ahok unutk belajar jadi warga negara yang baik & taat hukum," tulis Faizal Assegaf, pada Selasa (9/10/2018).
Ia mengatakan apabila Amien Rais tidak bersalah mengapa harus menghindar dari panggilan pihal kepolisian.
• Politikus PAN Sebut Amien Rais Tidak Bersalah dalam Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet
• Minta Maaf, Ratna Sarumpaet Sebut Prabowo, Amien Rais, Setan dan Tuhan
"Kalau tidak salah kenapa panik?" tulis Faizal Assegaf.
Faizal Assegaf lantas mengatakan sebaiknya meniru sikap Ahok.
"Jadilah kesatria seperti pak Ahok!," tulis Faizal Assegaf.
Pernyataan kontroversial itu disampaikan Faizal Assegaf melalui media sosial Twitter sekitar satu jam yang lalu.
Pantauan TribunJakarta.com cuitan tersebut sudah disukai lebih dari 100 pengguna Twitter.

300 Advokat Akan Dampingi Amien Rais
Anggota Tim Hukum dan Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Habiburokhman menyatakan, pihaknya akan menjadi kuasa hukum Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais terkait kasus penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet.
Sedianya Polda Metro Jaya menjadwalkan pemeriksaan Amien Rais sebagai saksi pada Rabu (10/10/2018).
Habiburokhman pun memastikan Amien Rais akan memenuhi panggilan tersebut.
"Pada intinya kami sudah menyiapkan advokat untuk mendampingi tokoh-tokoh yang dilaporkan dan dipanggil. Pak Amien sendiri sudah menyatakan akan hadir pada hari Rabu yang akan datang," ujar Habiburokhman saat memberikan pernyataan seusai pertemuan BPN Prabowo-Sandiaga, di rumah pemenangan PAN, Jalan Daksa, Jakarta Selatan, Senin (8/10/2018).
Menurut Ketua DPP Partai Gerindra itu, sudah ada 300 advokat yang mendaftar untuk menjadi kuasa hukum Amien Rais.
Bahkan ia menyebut jumlahnya akan terus bertambah.
"Jadi mungkin, so far, teman-teman (advokat) yang mendaftar sekitar 300-an, masih terus bertambah," kata dia.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PKS Mustafa Kamal, Sekjen PAN Eddy Soeparno dan perwakilan Partai Demokrat.
Hadir pula Koordinator juru bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua DPP PAN Yandri Susanto, politisi Partai Gerindra Muhammad Syafi'i, Rachel Maryam dan Ketua Umum Persaudaraan Alumi 212 Slamet Ma'arif.