Pilpres 2019

Ungkap Alasan Mengapa Jokowi Layak Dipilih, Budiman Sudjatmiko Sebut Panggilan Sejarah

Budiman Sudjatmiko ungkap alasan mengapa Jokowi layak dipilih dan menyebut panggilan sejarah. Lantas, apa penjelasannya?

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
YouTube/Najwa Shihab
Budiman Sudjatmiko 

Budiman menyatakan, Jokowi dan KH Ma'ruf Amin bukanlah lahir dari orang tua yang terkenal sehingga mereka hanya membuat sejarah dengan namanya sendiri.

"Tapi itu kesempatan kita untuk membuat sejarah kita sendiri," ungkap Budiman.

Hasil Survei SMRC

Saiful Mujani Research Center (SMRC) telah merilish hasil survei mereka terhadap kedua pasang calon presiden dan wakil presiden 2019, dilansir TribunWow.com dari Kompas.com pada Minggu (7/10/2018).

Dalam survei ini SMRC menggunakan satu metode yaitu dengan melakukan wawacara lewat tatap muka dengan koresponden.

Survei tersebut menunjukkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin jauh mengungguli pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Follow Juga:

Hasil menunjukkan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan hasil 60,4 persen sedangkan Prabowo -Sandiaga hanya mendapat 29,8 persen. Sementara sisanya 9,8 persen memilih untuk tidak menjawab.

Dilansir TribunWow dari Kompas.com pada Minggu (7/10/2018), Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan memaparkan hasil simulasi tersebut.

Blak-blakan Ungkap Kronologi Kasus Kebohongan, Amien Rais Terbuai Akting Ratna Sarumpaet

Soroti Sikap Inkonsistensi Prabowo Cs di Kasus Ratna dan Ahok, Budiman Sudjatmiko Akui Tak Dendam

"Untuk simulasi dua pasangan, Jokowi-Ma'ruf Amin 60,4 persen dan Prabowo-Sandiaga 29,8 persen. Sementara 9,8 persen tidak menjawab," ujar Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan di Kantor SMRC, Jakarta.

Survei yang dilakukan dengan cara multistage random sampling tersebut memiliki margin of error sebesar kurang lebih 3,05 persen.

Sebanyak 1.074 peserta yang tersebar di seluruh Indonesia dilibatkan dalam survei yang dilaksanakan mulai dari 7 september hingga 24 september.

Sementara itu Djayadi juga mengatakan kehadiran cawapres belum berpengaruh apabila dilihat dari hasil yang tak jauh beda antara simulasi dua pasangan dengan simulasi dua capres.

Tingginya angka survei dari pasangan Jokowi-Ma'ruf enam bulan jelang pilpres dipengaruhi oleh tingginya elektabilitas Jokowi yang menyentuh angka 60,2 persen.

Nomor Urut KPU

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved