1 Tahun Kinerja Anies Baswedan
Setahun Anies Pimpin Jakarta: Nyetir Mobil Keliling Ibu Kota Hingga Permintaan Anak ke Tempat Sepi
Hari ini, 16 Oktober 2018 merupakan hari istimewa bagi Anies Baswedan. dirinya merayakan satu tahun jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta
Penulis: Ilusi | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Terhitung Selasa (16/10/2018), Anies Baswedan resmi setahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menjelang setahun masa pemerintahan Anies muncul tagar #AniesTakIngkarJanji yang sempat menduduki trending topic nomor satu di Twitter pada Selasa (9/10/2018).
Tagar itu ditulis Taufik Hidayat, pemilik akun @TopeRendusara.
“Stadion Bersama Warga Jakarta Banyak Dipertanyakan Pecinta Sepakbola. Tapi di bawah Kepemimpinan Bapak @aniesbaswedan Impian Warga Jakarta Tersebut Akan Segera Terwujud Berdiri Megah di Ibukota Tercinta. Karena Kami Percaya #AniesTakIngkarJanji,” cuit Taufik.
Dimas Akbar, pemilik akun @dimasakbarz juga menuliskan dengan tagar yang sama.
“Pemprov DKI sudah jalankan Festival olahraga sepanjang tahun di kampung-kampung. #AniesTakIngkarJanji,” ungkap Dimas Akbar.

Melansir dari Tribunnews.com, berikut cerita yang dialami Anies Baswedan selama setahun menjabat Gubernur DKI Jakarta.
1. Nyopir Mobil Sendirian Lihat Kondisi Jakarta
Anies Baswedan menceritakan dirinya selalu menyempatkan untuk melihat kondisi sosial warga DKI Jakarta di tengah kesibukannya.
Untuk berkeliling ke sudut-sudut ibu kota, Anies Baswedan mengaku beberapa kali menggunakan kendaraan pribadinya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut mengaku tak membawa sopir maupun asisten pribadi.
"Membawa mobil sendiri dalam rangka merasakan Jakarta. Naik motor, naik mobil bisa merasakan Jakarta lebih baik," ujar Anies, ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/10/2018) dikutip TribunJakarta.com dari Tribunnews.com.
"Naik mobil, saya bisa mempunyai sense atas situasi warga Jakarta," tambah Anies Baswedan.
2. Duka Menjadi Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan mengungkapkan suka-duka selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam satu tahun ini.
Selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merasakan bahwa waktu bersama keluarga terbilang kurang.
Kendati demikian, Anies Baswedan bisa mensiasati kurangnya waktu tersebut.
Anies Baswedan menyempatkan berada di tengah keluarganya saat waktu libur.

Meski pada Sabtu, Minggu, atau hari libur terkadang aktivitasnya sebagai gubernur cukup padat seperti harus menghadiri sejumlah undangan acara.
Apabila memungkinkan, dia memutuskan menghadiri undangan tersebut.
Setelah itu, baru menyempatkan waktu bersama dengan keluarga.
3. Suka Jadi Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan mengaku senang menikmati jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menjadi Gubernur DKI Jakarta, katanya Anies Baswedan, dapat mendengarkan keluh-kesah setiap warga secara langsung.
Terlebih, ia bisa langsung membuat kebijakan yang bermanfaat dari keluh-kesah warga tersebut.
"Warga mengeluhkan, langsung koreksi membuat kebijakan bermanfaat. Yang membahagiakan, karena kebijakan yang kami buat bisa dirasakan masyarakat," papar Anies Baswedan.
Menurut dia, kondisi ini berbeda dengan dirinya yang masih menjabat sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan.
Sebab, menjabat sebagai Mendikbud hanya dapat membuat kebijakan. Namun tidak dapat mengeksekusi secara langsung kebijakan itu.
3. Permintaan Anak

Selama satu tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kerap mensiasati waktu senggangnya untuk bermain dengan anak dan istri.
Ia juga menceritakan anaknya kerap meminta waktu bersamanya di tempat yang sepi.
Sebab, ketika pergi bersama anak dan keluarganya, Anies Baswedan kerap kali menjadi sorotan dan sasaran objek foto bersama warga ibu kota.
"Tadi malam, mau ajak makan. Ismail (anak bungsu Anies Baswedan, red) mengatakan, pak cari restoran sepi, biar bisa mengobrol. Kalau tidak lebih lama foto-foto," kata dia.
4. Kerja Teknokratik Rencana Dilaksanakan
Menurut Anies Baswedan, keberhasilan seorang Gubernur tidak dapat diukur dari satu tahun masa jabatannya.
Tetapi, dia mampu membuat perubahan di provinsi yang dipimpin.
Selama bekerja, dia mengaku tidak ingin langkah yang dilakukan hanya membentuk opini di masyarakat.
Anies Baswedan menegaskan, mempunyai keinginan bekerja sebagai teknokrat, di mana semua rencana kerja dapat diselesaikan.
Namun, dia tidak ingin melakukan pekerjaan politik.
FOLLOW YA:
Dia mencontohkan, membangun suatu waduk, ketika sudah membangun dan melakukan perubahan, lalu diumumkan kepada masyarakat.
Untuk itu, kata dia, pembangunan dilakukan mengikuti jadwal teknokratik bukan jadwal politik.
Urusan politik, dia melanjutkan, setelah bekerja selama lima tahun.
"Kerja teknokratik semua rencana dilaksanakan. Kerja politik pembentukan opini. Di Jakarta, saya tidak ingin hanya pembentukan opini. Tidak perlu bentuk opini apa-apa yang saya perlukan semua yang saya janjikan terlaksana," kata dia.