Bawaslu Kota Jakarta Barat Selidiki Dugaan Kampanye Terselubung Caleg DPRD DKI di Sekolah
Bawaslu Kota Jakarta Barat mendapat temuan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu caleg petahana DPRD DKI Jakarta
Penulis: Novian Ardiansyah | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Bawaslu Kota Jakarta Barat mendapat temuan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu caleg petahana DPRD DKI Jakarta Komisi E Bidang Pendidikan dari Partai Gerindra berinisial MA.
MA diduga melalukan pelanggaran dengan berkampanye secara terselubung dalam kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Jakarta Barat yang diselenggarakan di SMP 127 Kebon Jeruk, Rabu (3/10/2018) lalu.
Ketua Bawaslu Kota Jakarta Barat, Oding Junaidi mengatakan, awalnya kehadiran MA yang masih dalam masa reses itu untuk memenuhi undangan sebagai narasumber dalam acara MGMP untuk guru Matematika dan Seni Budaya
Adapun guru yang datang ialah daari wilayah Suku Dinas Pendidikan II yang meliputi Kecamatan Palmerah, Kebon Jeruk, Grogol Petamburan, dan Kembangan.
Namun saat menjadi narasumber, lanjut Oding, pembicaraan MA bertolak belakang dengan tujuan awal.
"Sepanjang acara mulai 13.00-15.00 WIB, dia hanya membicakan tentang dirinya dan keluar dari isi acara yang telah disiapkan. Pembahasan acara hanya dibahas di akhir setelah acara mau habis," Oding di Kantor Bawaslu Kota Jakarta Barat, Rabu (17/10/2018).
• Bazis Jakarta Timur Luncurkan Mal Sadar Zakat dan Amal Sosial di Jatinegara
Oding menjelaskan, kehadiran MA dalam acara tersebut pun tidak terlepas dari peran serta Kepala Sekolah SMP 127 berinisial M yang juga diduga ikut terlibat.
"Jadi kebetulan dipimpin oleh Kepala Sekolah dari SMP. Sehingga dalam kegiatan itu lah diselipkan semacam ajakan untuk memilih dan disadari oleh kepala sekolah bahwa memang dia datang juga sebagai caleg," tutur Oding.
Kepala sekolah terkait, kata Oding, punya hubungan emosional dengan caleg MA.

Hal itu lantaran latar belakang MA yang disebut pernah menjabat dalam organisasi PGRI Kota Jakarta.
Sehingga mempunyai jejaring perkenalan yang luas dengan para guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun honorer.
"Artinya kepala sekolah dan caleg ini sudah ada hubungan emosional keorganisasian. Jadi MA manfaatkan jejaring gurunya ini untuk kampanye terselubung di sekolah," jelas Oding.
• Kisah Watimin Jalan Kaki Keliling Indonesia, Sempat Dapat Sangu dari Menpora dan Gubernur
Saat menghadiri acara MGMP, MA juga memberikan cinderamata berupa sarung yang juga terdapat atribut kampanye berupa stiker pencalanan dirinya sebagai anggotaa DPRD DKI Jakarta.