Titi Qadarsih Meninggal Dunia

Sebelum Meninggal Dunia, Titi Qadarsih Sempat Ceritakan Masa Kecilnya kepada Anaknya

Indra Qadarsih, anak pertama Titi Qadarsih menganggap ibunya sudah mempersiapkan segala sesuatu sebelum menghembuskan nafas terakhir.

Penulis: Bima Putra | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TribunJakarta/ Bima Putra
Rumah duka Titi Qadarsih di Sawangan, Depok, Senin (22/10/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA  

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, SAWANGAN - Indra Qadarsih, anak pertama Titi Qadarsih menganggap ibunya sudah mempersiapkan segala sesuatu sebelum menghembuskan nafas terakhir pada Senin (22/10) pukul 12.00 WIB.

Pasalnya saat mendampingi ibunya berobat ke Jombang, seniman sekaligus pragawati senior itu sempat menceritakan masa kecilnya kepada Indra.

"Seperti mempersiapkan segala sesuatu untuk ditinggalkan ke anak-anaknya. Awal mamah berobat itu sekitar dua bulan lalu. Saya bawa ke Jombang kan, ke pondokan saya yang ada di Jombang," kata Indra di Sawangan, Depok, Senin (22/10/2018).

Sekira tiga jam Titi mengisahkan masa kecil dan perjuangan ayahnya melawan penjajah kepada Indra yang kala itu merekam seluruh penuturan ibu tercintanya.

Menurutnya, suasana di Jombang turut memicu Titi hingga mau menceritakan seluruh masa kecilnya meski tubuh sudah digerogoti penyakit kanker.

Titi Qadarsih Meninggal, Sang Anak: Mamah Sudah Mulai Sehat, Tapi Tuhan Punya Rencana Lain

Bukan Kanker Usut Buntu, Anak Kedua Beberkan Penyakit Almarhumah Titi Qadarsih

"Di situ mamah teringat masa kecilnya. 'Wah ini kayak mamah pas masih kecil'. Jadi semua masa kecilnya diceritain sama mamah sampai saya rekam, terus mamah cerita semua. Zaman perjuangan, banyaklah, saya rekam semua. Ada sekitar tiga jam lah beliau cerita," ujarnya.

Kepada Indra, Titi berpesan agar tak melupakan perjuangan kakek moyangnya yang turut berjuang hingga Indonesia merdeka.

Meski tak meninggalkan pesan terakhir, Titi sempat mengungkapkan keinginannya secara tak langsung agar rumah di Jalan Nusa Indah Raya RT 01/RW 02 dirawat.

"Enggak ada permintaan terakhir. Cuman yang saya tahu waktu di Jombang itu mamah pernah cerita kalau rumah ini artinya besar sekali buat beliau. Di sini banyak artifak seni mamah, lukisan, kaset-kaset yang lama," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved