Kabar Artis

Cerita Indra Qadarsih Mengenal Narkoba Lalu Bebas Tanpa Obat

Tanpa obat, putra Titi Qadarsih itu berhasil menahan efek sampingan narkoba yang bertahun-tahun dikonsumsinya.

Editor: Y Gustaman
youtube/Kompas TV - instagram/indra qadarsih/TribunSumsel.com
Mendiang Titi Qadarsih (kiri) dan sang putra, Indra Qadarsih 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Titi Qadarsih meninggal pada Senin (22/10/2018) pukul 12.00 WIB karena kanker usus yang dideritanya.

Kisah mantan peragawati yang juga artis serba bisa itu juga tidak lepas dari kisah putra sulungnya yang pernah terjerat Narkoba.

Berikut ini kisahnya seperti ditulis oleh Nis Antari, Cihuy! Indra Bebas Narkoba, yang pernah dimuat di Majalah Intisari edisi April 2006.

Berkat keyakinan diri yang kuat, upaya Indra Qadarsih lepas dari kecanduan narkoba akhirnya berbuah manis.

Tanpa obat, putra Titi Qadarsih itu berhasil menahan efek sampingan narkoba yang bertahun-tahun dikonsumsinya. Tak hanya bebas narkoba, kini ia mengaku lebih produktif dalam berkarya.

Tubuh Indra Qadarsih turun sekitar 20 kilogran sejak ia mengonsumsi narkoba tahun 1994. Ingin lepas, tapi sudah telanjur. Untung saja ia punya tekad kuat untuk sembuh.

"Masak kita kalah sama narkoba?'' aku Indra (35), salah seorang sound engineer dan personil band BIP.

Indra mengenal narkoba dari lingkungan studio, tempatnya nongkrong.

Suatu hari, salah seorang tamu studio membawa serbuk putih. Orang yang mengaku dari Bali itu menyebutnya putaw.

Orang itu membujuk, Rolling Stones juga pake ini.

"Wah, keren dong! Saya jadi pengin ngerasain, gratis lagi," ungkap Indra yang saat itu masih bergabung dalam grup musik Slank.

Pertama mencoba, ia muntah. Tapi lama-kelamaan ketemu juga enaknya. Seperti terbang, lalu mengantuk. Ujung-ujungnya ingin tidur melulu. Seminggu kemudian badannya demam.

Minum obat warung penurun panas tak mempan. Ia mengira akibat kehujanan. Ketika seorang teman memberinya rokok, seketika sakitnya hilang dan tubuhnya langsung segar.

"Di situlah saya tahu, saya sakaw. Rupanya, rokok itu dicampur putaw. Besoknya, saya beli lagi supaya badan tak sakit. Mula-mula sedikit, lama-lama dosisnya naik."

Ketagihannya tak bisa dibendung karena dosisnya terus menanjak.

Sumber: Intisari
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved