Kementan: 80 Persen Anak Indonesia Dibawah Umur 10 Tahub Kekurangan Sayur dan Buah-buahan

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Hingga saat ini 80 persen anak Indonesia dibawah 10 tahun dinyatakan kekurangan asupan sayur dan Buah-buahan.

Fenomena tersebut berdasarkan data yang didapatkan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Kepala Bidang Konsumsi Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI, Yuliva menyebutkan bahwa banyaknya hasil sayur mayur serta buah-buahan masih berbanding terbalik dengan konsumsi anak dibawah 10 tahun.

"Kami catat nomor urutan tiga terkaya didunia. Terdapat 300 macam sayuran 200 jenis buah buahan, tapi, dari data data anak-anak di bawah 10 tahun 80 persen kekurangan sayur Buah," ujar Yuliva saat acara Farm To Table di Aeon Mall BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis (25/10/2018).

Hal itu menurutnya, dari rendahnya pengetahuan dan edukasi sejak dini mengenai buah dan sayuran.

Ia menyebutkan dari kurangnya buah dan sayuran dapat menyebabkan kurangnya asupan mineral yang satu diantanya dapat mempengaruhi sistem pencernaan.

"Kalau dilihat dari sisi fungsi, sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Ketika tubuh kekurangan sayur dan buah, tentu penyebaran zat gizi di dalam tubuh keganggu," sambung Yuliva.

"Apalagi sayur dan buah adalah sumber serat yang berfungsi melancarkan pencernaan," sambungnya.

Menanggapai fenomena tersebut, Kementerian Pertanian pun mempunyai program untuk menjemput bola ke sekolah-sekolah.

Disana, mereka memberikan edukasi berupa penanaman sayur dan buah-buahan bersama anak-anak Sekolah Dasar supaya memupuk rasa kebutuhannya dengan sayur dan buah-buahan.

"Kita masuk ke sekolah bagaimana menanamkan edukasi kepada anak-anak mulai dari menanam sendiri. Mereka mulai kenal jenis sayur dan buah," jelas Yuliva.

Dari situ, ujar Yuliva, diharapkan dapat menumbuhkan sikap akan butuhnya sayur dan buah-buahan kepada anak-anak.