Warga Srengseng Sawah Penerima PKH Diharapkan Bisa Hidup Mandiri Tanpa Bantuan Pemerintah

Warga Srengseng Sawah yang mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH) diharapkan kelak bisa hidup mandiri tak tergantung bantuan pemerintah.

TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Suasana pembagian sembako beras dan telur di Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Selasa (30/10/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Warga Srengseng Sawah yang mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH) diharapkan kelak bisa hidup mandiri tak tergantung bantuan pemerintah.

Pendamping Sosial PKH di Kelurahan Srengseng Sawah, Purna mengatakan pihaknya rutin melakukan survey ke lapangan mengecek kepada penerima yang mampu mandiri tapi masih mengandalkan program tersebut.

"Kita lakukan survey. Datang ke rumahnya, bahkan ada penerima yang rumahnya sudah ada AC-nya. Kita harus lakukan pengecekan. Tapi ada yang benar belum mampu juga tergantung kondisi ekonominya," paparnya kepada TribunJakarta.com, Selasa (30/10/2018).

Pendamping pun turut memberikan arahan kepada penerima bantuan agar bantuan berupa uang bisa terpakai untuk hal yang produktif.

"Lebih diarahkan, kita bilang ke penerima kalau diberikan uang tolong dipakai untuk hal-hal produktif, kita beri tahu juga resikonya seperti apa," ungkapnya.

Program ini memberikan bantuan kepada warga miskin setiap 3 bulan sekali.

"Dibagikan uang sebesar Rp 500 ribu ditransfer ke warga yang mendapatkannya per 3 bulan sekali. Untuk warga Jakarta mendapatkan Rp 1,8 juta per tahun," terangnya.

Pembagian Sembako di Srengseng Sawah, Ita Purnamasari Berharap Dapat Gula dan Minyak Goreng

Banyak Bocah Berburu Binatang di Hutan Kota Srengseng saat Siang Hari

Hutan Kota Srengseng jadi Tempat Pilihan Warga Berolahraga di Akhir Pekan

Selain itu, dengan Program ini diharapkan warga berinisiatif berhenti apabila mereka telah hidup cukup.

"Diharapkan ngomong ke pendamping sudah enggak mau ikut lagi program ini bahwa sudah mampu. Kalau udah enggak nerima lagi, tanda tangan. Target jangka panjangnya seperti itu," terangnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved