Persija Jakarta
Persebaya Vs Persija Jakarta: Mental Macan Kemayoran Teruji Sampai Cinta Teco di Surabaya
Tiga poin menjadi target wajib yang harus Persija Jakarta saat melagoni laga tandang melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM, SURABAYA - Tiga poin menjadi target wajib yang harus Persija Jakarta saat melagoni laga tandang melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (4/11/2018).
Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra Teco, memastikan anak asuhnya siap tampil mencuri poin dari Persebaya Surabaya yang juga ingin menang agar menjauh dari zona degradasi pada laga pekan ke-29 Liga 1 2018 sore ini.
Teco menilai anak asuhnya mempunyai persiapan bagus jelang bertandang ke markas skuat Bajul Ijo.
"Kita kadang-kadang sering hilang pemain, tapi tim tetap sangat konsisten. Saya pikir di dalam latihan kita bagus. Waktu pemain kerja keras di latihan, punya konsentrasi di latihan pasti di pertandingan lebih siap," kata Teco kepada wartawan, Sabtu (3/11/2018).
Marko Simic dan kawan-kawan mempunyai modal bagus lainnya jelang berhadapan dengan Persebaya. Musim ini, Persija Jakarta kerap bermain di tempat netral dan tidak mendapat dukungan dari para pendukung setianya.
Berikut TribunJakarta.com rangkum sejumah fakta jelang laga Persebaya Surabaya kontra Persija Jakarta.
Mental sudah teruji
Teco, pelatih asal Brasil, mengakui anak asuhnya tidak bermasalah bermain di hadapan puluhan ribu Bonek, pendukung fanatik Persebaya Surabaya.
Sepanjang musim ini, Persija Jakarta, kerap bermain di tempat netral dan tidak mendapat dukungan dari para pendukung setianya, bahkan ketika bermain dalam laga kandang sekali pun.
"Dari awal musim Liga 1 hanya bermain di GBK tiga pertandingan pada putaran pertama. Semua pertandingan lainnya kita bermain di tempat netral seperti Bantul atau PTIK," jelas Teco pada Sabtu (4/11/2018).
Seringnya bermain di tempat netral membuat mental bertanding para pemain Persija terbentuk dan siap melakoni pertandingan di markas Persebaya Surabaya.
"Persija Jakarta di tahun ini sering main di luar dan sangat siap. Ini membuat pemain siap bermain dimana pun seperti besok kita main disini di surabaya pasti pemain lebih siap" Teco menambahkan.
• Jelang Laga Persebaya Vs Persija: Susunan Pemain, Strategi Djanur Hingga Jumlah Personel Pengamanan
• Persebaya Vs Persija Jakarta: Mental Macan Kemayoran Teruji Sampai Cinta Teco di Surabaya
Tak hanya itu, pengalaman Persija Jakarta yang tahun ini telah melakoni laga tandang hingga ke luar negeri membuat karekter anak-anak Jakarta menjadi lebih siap.
"Tahun ini kami main di Piala AFC, itu membuat pemain maupun pelatih lebih siap karena bermain di negara lain. Persija sangat siap bermain di luar (tandang)," katanya.
Lebih lanjut, Teco mengaku lebih terpacu jika stadion dipenuhi dengan suporter dibanding tanpa suporter sama sekali.
"Saya juga senang kalo stadion penuh. Kabarnya tiket pertandingan sudah habis. Banyak penonton pasti membuat pemain lebih semangat," tuturnya mengakhiri.
Cinta Teco di Surabaya
Rupanya, Surabaya akan selalu menjadi bagian hidup pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra atau akrab diaspa Teco itu.
Dalam konferensi pers jelang pertandingan melawan Persebaya Surabaya, ia mengenang berbagai kisah indah yang pernah dilaluinya di kotadi mana Persebaya bermarkas.
Rupanya, pertandingan Persija Jakarta kontra Surabaya sore nanti menjadi berkah tersendiri bagi Stefano Cugurra.
Pria yang akrab disapa Teco tersebut dapat sambil bernostalgia sekaligus mengenang begitu banyak kisah indah yang pernah dilaluinya di Kota Pahlawan.
• Soal Tekanan Bonek, Kiper Persija Jakarta: Ini Laga Sarat Gengsi
• Terangkat Lantaran Jasa Djadjang Nurdjaman, Begini Komentar Kiper Persija Jakarta Shahar Ginanjar
Teco mengungkapkan bahwa Surabaya merupakan pintu untuk mencintai Indonesia lebih luas lagi.
"Saya sangat senang bisa balik ke Kota Surabaya," ujar Teco.
"Saya pertama datang ke Indonesia, ya ke Surabaya ini pada 2003 silam," katanya kepada awak media di Gelora Bung Tomo.
Bersama Persebaya, ia menjalani hari-hari barunya di Kota Pahlawan hingga dia merasa kerasan dan betah di Ibu Kota Jawa Timur tersebut.
"Saya bisa hidup di sini, kerja di Persebaya selama lima tahun. Saya sangat senang kerja di sini dan saya punya prestasi bisa jadi juara hingga 3 kali," ujar dia menambahkan.
Secara langsung maupun tidak, Surabaya juga memberikan Teco cinta dan belahan jiwa yang telah dinikahinya sejak 2009.
"Istri saya juga dari Surabaya. Waktu saya sudah tidak di Persebaya pun, tiap libur pasti saya sempatkan pulang ke sini," tuturnya.
Setibanya di Kota Pahlawan, Jumat (2/11/2018), Teco mengatakan bahwa ia telah bertemu beberapa temannya dan juga telah diajak berkeliling untuk menyantap makanan khas setempat, rawon.
"Saya senang ketemu banyak teman. Saya juga diajak makan rawon, terima kasih," ucap dia.

Pertemuan pemain dan mantan pelatih
Kiper Persija Jakarta, Shahar Ginanjar, kembali bersua dengan pelatih yang telah membesarkannya, Djadjang Nurdjaman.
Pada pertandingan nanti Shahar Ginanjar akan kembali bersua dengan mantan pelatih yang telah membesarkan namanya, Djadjang Nurdjaman.
Karier profesional Shahar Ginanjar bermula kala ia dipromosikan Djadjang Nurdjaman pada 2011 silam.
Shahar muda yang memperkuat Pelita Jaya U-21 diajak Djadjang Nurdjaman untuk tampil di Liga Super Indonesia (LSI) musim 2011/2012 bersama Pelita Jaya Karawang.
Setahun kemudian, Djadjang Nurdjaman yang pindah ke Persib Bandung juga turut memboyong kiper kelahiran Purwakarta, Jawa Barat itu.
Kurang lebih, selama lebih kurang tiga tahun keduanya menjalin hubungan profesional di klub berjulukan Maung Bandung tersebut.
• Terbiasa Main Nomaden, Persija Jakarta Siap Ladeni Persebaya di Depan Puluhan Ribu Bonek
• Punya Rekor Tandang Bagus, Persija Jakarta Percaya Diri Bisa Kalahkan Persebaya Surabaya
Namun, kini jelang perjumpaan kembali keduanya, Shahar mengaku sudah tidak mengetahui banyak soal pelatih kelahiran Majalengka, Jawa Barat itu.
"Sekarang saya buta soal beliau," kata Shahar kepada awak media saat konferensi pers sebelum laga.
Yang dimaksud Shahar soal buta akan mantan pelatihnya tersebut adalah yang terkait dengan teknis gaya melatih Djanur, sapaan akrab Djadjang.
"Memang dari Pelita Jaya sampai di Persib saya sama beliau, tetapi tiga tahun tidak bersama dengannya jelas membuat saya sudah tidak tahu lagi dengan apa yang diterapkan di Persebaya," ujarnya.
Pernyataan Shahar itu keluar ketika awak media menyodorkan pertanyaan mengenai strategi apa yang akan diturunkan Djanur untuk melawan Macan Kemayoran.
"Yang pasti dia berpengalaman. Namun, di Persebaya dia juga baru, jadi sekali lagi saya juga tidak tahu strateginya," tutur dia.
Kekhawatiran Djadjang Nurdjaman
Mental bertarung skuat Persija Jakarta rupanya membuat Persebaya Surabaya khawatir jelang kedua tim bertemu dalam lanjutan Liga 1 2018 pekan ke-29.
Menghadapi Persebaya Surabaya, Persija Jakarta sedikit lebih diunggulkan ketimbang tuan rumah.
Apalagi, Persija Jakarta datang ke Surabaya dengan mental bertanding yang cukup baik.
Hal itu tak lain lantaran skuat Macan Kemayoran selalu mendapat hasil positif dalam empat laga terakhir mereka.
Dari empat laga itu, Persija mampu meraih dua kemenangan di kandang lawan.
Pertama, mereka berhasil mempermalukan tuan rumah Madura United dengan skor 1-0 pada pekan ke-25 Liga 1 2018.
Sementara itu, Persipura juga tak mampu membendung semangat juang Macan Kemayoran meski bermain di Stadion Mandala, Jayapura dua pekan setelahnya.
Jelang menjamu Persija, Persebaya melalui pelatihnya, Djadjang Nurdjaman mengatakan bahwa mental tarung dari anak-anak Ibu Kota Indonesia patut untuk diwaspadai.
“Kami akan mengantisipasi itu. Mereka menang tandang berarti mereka secara mental bagus, itu yang perlu kami antisipasi,” kata Djadjang, kutip BolaSport.com dari Tribun Jatim.
Kendati demikian, bermain di depan publik tentunya menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi Bajul Ijo.
Dukungan dari puluhan ribu Bonek jelas dapat menjadi motivasi meninggi Persebaya.
Matikan Marko Simic
Pada laga nanti Persebaya Surabaya wajib mewaspadai sepenuhnya, striker Persija Jakarta, Marko Simic.
Pasalnya, Marko Simic saat ini tengah kembali menunjukkan ketajamannya.
Dalam beberapa laga terakhir bersama Macan Kemayoran, striker asal Kroasia itu selalu mencetak gol kemenangan untuk Persija.
Oleh karenanya, tak ingin kembali menelan kekalahan di kandang, pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman akan memberi pengawalan ketat kepada top scorer Piala Presiden 2018 itu.
Djanur, sapaan akrab Djadjang, tak ingin Simic leluasa di lini pertahanan Bajul Ijo.
"Kalau sampai Marko Simic dapat keleluasaan, bisa bahaya. Jadi harus ada kewaspadaan penuh," kata Djanur, dikutip BolaSport.com dari laman resmi Liga Indonesia.
Persebaya sendiri saat ini tengah butuh tambahan poin untuk menghindari jerat degradasi.
Bajul Ijo masih tertahan di posisi ke-13 klasemen sementara Liga 1 2018 dengan raihan 35 poin. (TribunJakarta.com/BolaSport.com)