Sederet Bangunan Ikonik di Boyolali, Ada Sapi Raksasa Senilai Rp 2,7 Miliar!
Disebut di pidato Prabowo Subianto, yuk kenali deretan bangunan ikonik di Boyolali, ada sapi raksasa senilai Rp 2,7 miliar.
TRIBUNJAKARTA.COM - Nama Boyolali tengah mencuat dan menjadi topik perbincangan khalayak, setelah calon presiden Prabowo Subianto berpidato di hadapan pendukungnya di Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Potongan pidato yang menyinggung tentang "Tampang Boyolali" tersebut sempat viral dan menuai rekasi dari berbagai lapisan masyarakat.
Potongan kalimat dalam pidato Prabowo sebagai berikut:
"...dan saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (Betul, sahut hadirin yang ada di acara tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini."
Namun tahukan Anda bahwa Kabupaten di Jawa Tengah ini memiliki beragam pesona?
Selain pemandangan alamnya, Boyolali juga terkenal sebagai salah satu sentra produksi susu terbesar di Jawa.
Tak hanya itu, Boyolali kini juga mulai dikenal dengan bangunan-bangunan ikoniknya, seperti:
Sapi Ndekem
Lingkungan pusat pemerintahan Kabupaten Boyolali memiliki daya tarik tersendiri. Tak hanya berfungsi sebagai tempat kegiatan para pemangku jabatan, tempat ini juga menarik minat masyarakat.
Di tempat ini terdapat bangunan ikonik sapi raksasa atau yang dinamakan Sapi Ndekem. Bangunan yang aslinya bernama Gedung Lembu Sora ini dibangun di lahan seluas 18x12 meter.
Dikutip dari situs Pemerintah Kabupaten Boyolali, gedung yang dibangun dengan dana senilai Rp 2,7 miliar tersebut sebenarnya difungsikan sebagai tempat penerima tamu.
Di dalam "perut" sapi terdapat ruangan seperti gedung bioskop. Di sini, pengunjung dan tamu dapat menyaksikan video singkat mengenai potensi yang ada di Kabupaten Boyolali, baik di bidang pariwisata, pendidikan, infrastruktur, dan potensi-potensi lainnya.
Monumen Susu Tumpah
Monumen susu tumpah merupakan ikon baru di Kota Susu ini. Bentuk monumen ini sempat viral di media sosial khususnya Instagram, karena bentuknya yang menyerupai botol susu yang ditumpahkan isinya ke dalam gelas.
Keberadaan monumen susu ini menggantikan ikon kota sebelumnya, yakni Tugu Jam.