Mayat dalam Drum
Sederet Karier Dufi di Perusahaan Media Sebelum Ditemukan Tewas di Bogor
Semasa hidup, Abdullah Fihtri Setiawan atau Dufi malang melintang sebagai wartawan di media cetak, elektronik dan TV. Ia pernah bantu TV Muhammadiyah.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Abdullah Fihtri Setiawan atau Dufi meninggal pada usia 43 tahun. Jasadnya ditemukan di dalam tong plastik biru di kawasan industri Kembang Kuning, Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Sebelum meninggal Dufi lama berkarier di sejumlah perusahaan media. Ia memiliki usaha di bidang periklanan.
Muhammad Ali Ramdoni atau Doni (35) menceritakan awal mula karier kakaknya di media sebagai wartawan media cetak.
Dufi berkuliah di Universitas Muhammadiyah Jakarta.
"Dia itu lulusan SMAN 13. Terus kuliah di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Awalnya bekerja di Harian Rakyat Merdeka. Terus dia juga sempat di Indopos," kata Doni di sela pemakaman Dufi di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018).
Setelah lepas sebagai wartawan, Dufi memutuskan untuk mencoba bekerja sebagai staf marketing di dua perusahaan media elektronik ternama.
"Kemudian beliau mencoba keberuntungannya dunia di televisi. Awalnya staf marketing di Berita Satu kemudian juga sempat staf marketing juga di iNews TV," beber Doni.
Beberapa tahun terakhir karier Dufi beranjak sebagai staf khusus Ketua Dewan Pengawas TVRI Arief Hidayat Thamrin.
Dufi menyempatkan mencari keuntungan sampingan dengan bekerja sebagai tenaga lepas di TV Muhammadiyah.
Selain bekerja di perusahaan media, Dufi juga membuka usaha periklanan dengan nama PT Cahaya Gemilang. Sang adik melihat Dufi kreatif dan gemar membuka peluang.
"Untuk menambah bukan sekadar kerja tapi membuka usaha. Dari dulu memang begitu, orangnya kreatif semenjak mulai di Indopos, Inews, beliau orangnya kreatif, suka membuka peluang," beber Doni.
Dufi anak kelima dari delapan bersaudara. Almarhum wafat dengan meninggalkan seorang istri bernama Bayu Yuniarti enam orang anaknya yang berusia paling tua 17 tahun dan paling muda enam tahun.
Mayat Dufi setelah ditemukan warga lalu polisi bawa Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diautopsi. Ada luka akibat senjata tajam di leher dan punggung Dufi.