Sakit Hati Istrinya Dihina Bandot, Pria di Cisoka Tebas Tetangganya Sampai Jari Nyaris Putus
Seorang wanita harus mengalami luka parah dimana jarinya nyaris putus setelah ditebas tetangganya sendiri.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, CISOKA - Seorang wanita harus mengalami luka parah dimana jarinya nyaris putus setelah ditebas tetangganya sendiri.
Peristiwa itu terjadi di kawasan Cisoka, Kabupaten Tangerang.
Een Mayasari (35) warga Perumahan Surya Jaya Indah Blok H11 RT 01 RW 10, Desa Cempaka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang harus dilarikan ke klinik setelah jarinya hampir putus.
Luka yang diterimanya akibat terkena sabetan pedang tetangganya sendiri, Suwandi.
Kapolsek Cisoka, AKP Uka Subakti, Suwandi kesal karena korban sering menghina istrinya dengan sebutan jablay dan bandot setiap hari saat membeli sayur kangkung oleh korban.
Pada tanggal 15 November 2018 sekira pukul 09.15 WIB, Suwandi pun mendatangi Een dan langsung melayangkan pedang kearahnya.
"Tak lama terlihat cekcok di lokasi kejadian pelaku yang membawa pedang lalu kalap membacokan pedang tersebut ke korban, hingga korban mengalami luka sobek pada bagian lengan dan jemari tangan kiri," jelas Uka saat dikonfirmasi di Kabupaten Tangerang, Sabtu (24/11/2018).
Kasus penganiayaan ini pun kemudian dilaporkan warga ke Polsek Cisoka.
Berbekal laporan itu, polisi bergerak dan langsung melakukan penyelidikan dengan mendatangi rumah pelaku yang tak jauh dari rumah korban.
Namun, kata Uka, pada saat itu pelaku tidak ada di rumahnya dan sudah melarikan diri.
Pada tanggal 20 November 2018 sore hari, pelaku berhasil dicokok di tempat persembunyiannya di Jelambar, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat.
"Pelaku kami tangkap di sebuah rumah kos. Dari tersangka kami sita senjata tajam jenis pedang bergagang karet plastik warna Hitam," tutur Uka.
• Sepakat Hubungan Badan Dua Kali, Mahasiswi Ini Kritis Ditikam Teman Kencan
• Tukang Bentor Tikam Janda Muda di Hotel: Kenalan Lewat Facebook, Emosi Hanya Sekali Hubungan Badan
Dari hasil pemeriksaan, Uka menjelaskan, kasus ini dilatar belakangi pelaku kesal dengan korban yang sering menghina dan melecehkan istrinya.
"Motifnya itu pelaku sakit hati istrinya sering diejek korban. Saat istri pelaku belanja di tukang sayur sering dihina jablay dan dikatain bandot karena makannya kangkung terus seperti tidak punya suami," sambung dia.