Bos Persib Dorong KLB Geser Edy Rahmayadi, Kemenpora Imbau PSSI Tidak Berpangku Tangan

Bayangkan saja. Kantor PSSI berada di Jakarta. Sementara Edy Rahmayadi tiap hari berkantor di Medan sebagai gubernur Sumatera Utara.

Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Muhammad Zulfikar
MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi pada acara kerja sama PSSI-BRI, Rabu (1/8/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM- Suara-suara bertujuan melengserkan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi semakin bermunculan. Selain prestasi Timnas Indonesia yang gagal total di Piala AFF 2018, Edy Rahmayadi juga rangkap jabatan.

Bayangkan saja. Kantor PSSI berada di Jakarta. Sementara Edy Rahmayadi tiap hari berkantor di Medan sebagai gubernur Sumatera Utara.

Berikut adalah rangkuman TribunJakarta terkait perkembangan PSSI:

1. Dorong KLB gantikan Edy Rahmayadi

Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, setuju dengan penggantian Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI. Umuh juga mendorong PSSI melakukan Kongres Luar Biasa.

Umuh Muchtar, manajer Persib Bandung, turut menanggapi desakan pergantian Ketua Umum PSSI.

Belakangan memang santer berembus kritik kepada Edy Rahmayadi selaku Ketua Umum PSSI untuk mengundurkan diri karena rangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatra Utara.

Umuh Muchtar pun setuju dengan tagar #EdyOut dan meminta Dewan Pembina PSMS Medan itu untuk mundur.

"Itu kan orang-orang yang bilang, mungkin sudah pada bisa menilai. Saya juga setuju Pak Edy (Rahmayadi) diganti," tutur Umuh Muchtar dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.

Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar.
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. (Superball.id)

"Kalau saya dimusuhin enggak masalah, ini hanya untuk kebaikan persepak bolaan Indonesia," ucap Umuh menambahkan.

Umuh Muchtar merupakan pentolan Kelompok 85 yang mengusung Edy Rahmayadi menjadi Ketua Umum dalam Kongres Luar Biasa PSSI pada 2016.

Kala itu, Umuh beserta pemegang hak suara PSSI mengajukan Edy Rahmayadi sebagai calon pengganti La Nyalla Mataliti yang tersandung kasus korupsi.

Akan tetapi, berbagai masalah kemudian menimpa Edy Rahmayadi hingga banyaknya kritik untuk mantan Letnan Jenderal TNI AD itu.

Umuh juga meminta Edy Rahmayadi tidak merangkap jabatan sebagai Ketua Umum PSSI dan Gubernur Sumatra Utara.

Kontroversi Edy Rahmayadi: Ucapan Blunder, Tolak Suap Mafia Rp 1,5 Triliun, Ingin Mundur dari PSSI

Hendak Pamer Data Prestasi, PSSI Justru Disebut Seperti Event Organizer

Sempat Dikaitkan Jadi Calon Ketua Umum PSSI, Begini Tanggapan Alex Noerdin

Karenanya, pria yang biasa disapa Wak Haji itu mendorong PSSI untuk melakukan Kongres Luar Biasa untuk memilih Ketua Umum baru.

"Saya setuju KLB, saya dorong PSSI lakukan KLB, sudah banyak pihak telepon saya untuk mendorong ke KLB. Silakan kalau marah lagi ke saya, silakan saya sudah capek," ucap pria 70 tahun itu.

"Urus saja yang lain jangan merangkap-merangkap gini. Harus serius harus ada keberanian dan tegas, jangan menyalahkan wartawan lagi. Secepatnya KLB, kalau bisa tahun depan setelah beres liga," kata Umuh Muchtar.

Umuh juga mengungkapkan kriteria Ketua Umum PSSI yang ideal menurutnya.

"Pokoknya yang berani ngemodal. Kalau jadi ketua harus berani membuang waktu dan mengeluarkan duit," kata Umuh Muchtar.

2. Belajar lah ke Spanyol berantas mafia bola

Kemenpora melalui Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, mengajak PSSI untuk proaktif memberantas tindak pengaturan skor yang terjadi di kompetisi sepak bola Indonesia.

Menurut Gatot, ini adalah momentum bagi PSSI untuk mengembalikan kepercayaan publik setelah terungkapnya berbagai nama yang diduga sebagai pemain pengaturan skor.

Dua nama pengatur skor sudah terungkap dalam acara live Mata Najwa, Rabu (28/11/2018), mereka adalah Hidayat dari anggota Komite Eksekutif PSSI dan Vigit Waluyo.

Nama terakhir, sudah sering terdengar dalam isu-isu pengaturan skor pada kompetisi tanah air, bahkan sejak era Galatama.

Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto saat ditemui di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (10/9/2018). Tribunnews/Abdul Majid
Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto saat ditemui di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (10/9/2018). Tribunnews/Abdul Majid (Tribunnews/Abdul Majid)

Eks pelatih timnas U-16 Indonesia, Fakhri Husaini pun berujar bahwa pemain dan pelatih Indonesia, mustahil tidak mengenal Vigit Waluyo.

"PSSI harus proaktif jangan menunggu. Jangan bilang habis nggak ada yang melaporkan. Saya kira ini adalah kesempatan baik PSSI untuk mengembalikan citra dan reputasinya di masyarakat." kata Gatot kepada wartawan, Kamis (29/11/2018).

"Saya ungkap di (kantor) La Liga (di Jakarta), mereka bilang, kami harus proaktif. Di Eropa bagian selatan itu kan mafianya tinggi di sekitar Italia dan Spanyol tapi sekarang sudah hampir hilang," ujarnya menambahkan.

Keberhasilan pemberantasan mafia dalam hal ini di Spanyol, dinilai Gatot sebagai buah keseriusan stakeholder sepak bola di sana.

"Poinnya adalah, federasi harus proaktif. Meskipun La Liga itu bukan federasi tapi operator ya," ucapnya.

"Sekarang pengaturan skor harus bisa diatasi oleh PSSI, kalo gagal sulit kembalikan kepercayaan," tuturnya. (Bolasport)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved