Pilpres 2019
Usai Temui Mbah Moen Hingga Larut Malam, Mahfud MD: Pemilu 2019 Insya Allah Lancar
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD mengaku bertemu Kiai paling berpengaruh di Indonesia saat ini di Yogyakarta, KH Maimun Zubair
TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD mengaku bertemu Kiai paling berpengaruh di Indonesia saat ini di Daerah Istimewa Yogyakarta, KH Maimun Zubair.
Pertemuan berlangsung pada Minggu (2/12/2012) hingga larut malam.
Mahfud MD membicarakan berbagai persoalan bangsa Indonesia, termasuk di antaranya Pemilihan Umum 2019 (Pemilu 2019), baik Pemilihan Legislatif maupun Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.
Usai pertemuan itu, Mahfud MD membuat status di akun twitternya dan yakin Pemilu 2019 akan berjalan lancar dan aman.
Kalau pun saat ini aktivitas politik cenderung meningkat, menurut Mahfud MD, hal itu adalah biasa saja.
"Alhamdulillah, tadi malam sampai jam 00 berdiskusi dgn K. Maimun Zubeir di Yogya tentang Indonesia kita. Pemilu 2019 Insya Allah lancar dan aman," tulis Mahfud MD di akun twitternya, Senin (3/11/2018) pagi.
Mahfud MD menambahkan, "Ramai2 menjelang Pemilu adalah hal biasa, bagian dari perkembangan demokrasi yang wajar."
Mbah Moen
KH Maimun Zubair atau biasa dikenal Mbah Moen berusia hampir 90 tahun. Dialah ulama dan kiai sepuh karismatik Nahdlatul Ulama.
Usianya boleh sudah sepuh, tapi suaranya masih lantang berceramah. Ucapannya ditaati warga terutama kaum nahdliyin.
Perkataan Mbah Moen, ajengan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, ini juga sangat dihormati politisi Indonesia.
Pada Januari 2018 ini nama Mbah Moen makin sering disebut di media massa. Bukan hanya nasihat atau ceramahnya melainkan restu beliau yang mengizinkan Taj Yasin atau Gus Yasin menjadi bakal calon wakil gubernur mendampingi Ganjar Pranowo.
Mbah Moen selaku Ketua Dewan Syuro PPP merestui Taj Yasin mendampingi Ganjar di Pilgub Jateng. Ya, Gus Yasin adalah putra Mbah Moen.
• Aa Gym Sebut Reuni 212 Panggilan Hati: Ini Adalah Aset dan Kekayaan Bangsa, Bukan Ancaman
• Via Vallen Sempat Dilempar Ponsel Saat Manggung dan Disoraki Penonton, Begini Faktanya
Putra Mbah Moen ada 10, terdiri dari 8 laki-laki dan 2 perempuan. Mereka yaitu KH Abdullah Ubab, KH Gus Najih, KH Majid Kamil, Gus Abdul Ghofur, Gus Abdur Rouf, Gus Muhammad Wafi, Gus Yasin, Gus Idror, Sobihah dan Rodhiyah.
Putra-putra beliau juga menjadi kiai, ustaz, serta politikus, mengikuti jejak sang ayah, yang pernah jadi anggota DPRD Rembang, serta anggota MPR RI tiga periode.
Aksi Politik
Aksi reuni akbar 212 digelar di kawasan Tugu Monas, Jakarta sejak pukul 03.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, Minggu (2/12/2018).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD memberikan tanggapannya soal aksi tersebut.
Reuni 212 merupakan acara yang ketiga setelah Reuni 212 sebelumnya pada 2017 dan Reuni 212 yang pertama kali pada 2016.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut merapat dalam Reuni Akbar 212 di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018) pagi tadi.
Tak hanya Anies Baswedan, Calon Presiden nomer urut 02, Prabowo Subianto juga turut menghadiri aksi tersebut.
Pantauan TribunJakarta.com Mahfud MD awalnya terlihat enggan ketika diminta tanggapannya soal Reuni 212.
Mahfud MD mengatakan Reuni 212 sudah berlangsung dengan baik.
"Apa yang mau diomongkan? Sudah berlangsung dengan baik," tulis Mahfud MD.
• Turut Hadir di Reuni 212, Anies Baswedan Beri Catatan Menyentuh, Ribuan Pedagang dapat Berkah
• Pascareuni 212 di Monas PT KCI Operasikan 2 KRL Tambahan
TONTON JUGA
Pernyataan tersebut disampaikan Mahfud MD melalui media sosial Twittenya, pada Minggu (2/12/2018).
Mahfud MD lantas mengatakan menurutnya Reuni 212 merupakan aksi dengan nuasa politik.
"Reuni 212 itu lebih merupakan aksi bernuansa politik, bukan aksi keagamaan," tulis Mahfud MD.
Walau begitu Mahfud MD menilai hal tersebut sah-sah saja dilakukan.
• Pemprov DKI Kerahkan 1.080 Petugas untuk Bersihkan Lokasi Reuni 212
• Kakek Nyentrik dari Bandung Ini Curi Perhatian Peserta Reuni 212
Mahfud MD mengatakan tak ada pihak yang bisa menghalangi terlaksanannya aksi itu.
"Tapi sah saja, tak bisa dihalangi," tulis Mahfud MD.
Mahfud MD menjelaskan suatu kelompok juga diperbolehkan apabila ingin membuat aksi serupa Reuni 212.
"Kelompok lain, blh jg membuat gerakan serupa, tak bisa dihalangi," tulis Mahfud MD.
Pidato Anies Baswedan dan Prabowo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pidatonya dalam aksi Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta Pusat pada Minggu (2/12/2018) pagi tadi.
Di awal pidatonya, Anies mengucapkan selamat datang kepada seluruh massa aksi Reuni 212 di Monas.
Ia pun menyampaikan sekelumit tentang sejarah Monas.
Selaiin itu, Anies juga menyampaikan janji-janji politiknya saat hendak menjadi Gubernur DKI Jakarta yang kini ia nyatakan sudah ditunaikan.
Di antara janji-janji tersebut di antaranya rumah DP 0 Rupiah, menutup tempat maksiat, dan menghentikan reklamasi.
"Rumah DP 0 Rupiah dianggap tidak mungkin, hari ini terlaksana. Menutup tempat-tempat maksiat dianggap tidak mungkin sekarang terlaksana."
"Menghentikan reklamasi dulu dianggap tidak mungkin sekarang kami lakukan," kata Anies yang disambut tepuk tangan para massa aksi.
Ia pun mengatakan hal itu dilakukan hanya dengan selembar kertas dan tanda tangan.

"Dan itu dilakukan tanpa kekerasan. Cukup selembar kertas dan sebuah tanda tangan karena itu jangan anggap enteng kekuatan politik. Karena itulah tanda tangan nanti akan menentukan arah kebijakan," kata Anies saat dikutip dari Tribunnews.com.
Calon Presiden nomer urut 02, Prabowo Subianto nampak menghadiri acara Reuni Akbar 212 pada hari ini tadi.
Pada kesempatan tersebut, Prabowo yang berpidato mengatakan jika ia yang sebagai calon presiden harus mengikuti semua ketentuan.
"Saya tidak akan panjang bicara, karena kalian ketahui saya sekarang telah mendapat tugas dan amanah sebagai Capres RI dan karena itu saya harus patuh dan mengikuti semua ketentuan. Saya tidak boleh bicara politik," kata Prabowo di Monas, Minggu (2/12/2018) saat dilansir dari Tribunnews.com.
Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya lantaran telah diundang dalam acara tersebut.
"Jadi saya hanya ingin mengucapkan terima kasih saya diundang oleh panitia," ucapnya.
Massa aksi langsung histeris dan menyerukan namanya.
Mereka sekaligus menyatakan keinginannya agar ia bisa terpilih menjadi Presiden pada Pemilu 2019 mendatang.
"Prabowo Presiden, Prabowo Presiden," ujar massa aksi.
