Pedagang Pecel Lele Senang Petugas Keruk Lumpur di Jalan Plumpang Semper
Sumaiyah (35) mengapresiasi kinerja petugas Satuan Tugas Suku Dinas Sumber Daya Air dalam menangani saluran air dari sedimen lumpur di Jalan Plumpang.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Sumaiyah (35) mengapresiasi kinerja petugas Satuan Tugas Suku Dinas Sumber Daya Air dalam menangani saluran air dari sedimen lumpur di Jalan Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara.
Sumaiyah bersama suaminya berdagang pecel lele dan ayam setiap sore hingga malam hari di atas trotoar yang terdapat saluran air dibawahnya.
Meski harus berpindah tempat sementara Sumaiyah tidak keberatan demi memudahkan pekerjaan petugas.
Sekiranya lapak Sumaiyah pindah 2 sampai 3 meter dari tempat semula yang kini ditempati tumpukan karung lumpur setinggi sekira satu meter.
"Sudah dari kemarin ini tumpukannya, sejak semalam sudah jualan kanan-kirinya ya tumpukam karung lumpur," kata Sumaiyah pada wartawan tribunJakarta.com, Selasa (4/12/2018).
Meski berada di antara tumpukan lumpur, menurut Sumaiyah belum mempengaruhi pendapatannya semalam.
"Ngak pengaruh sih ya sama pembelinya, masih biasa saja," ujar Sumaiyah.
Menurutnya, pekerjaan yang dilakukan Satgas Sudin SDA justru harus didukung untuk mengendalikan genangan air dan banjir.
"Kan ini bagus dikeruk, jadi ngak banjir. Walaupun di jalanan ini memang sudah ngak banjir sih," kata Sumaiyah.
Tumpukan lumpur yang tidak menimbulkan bau menurut Sumaiyah tidak mengganggu dirinya selama berjualan.
• PKL Keluhkan Galian Proyek di Plumpang
• Galian di Plumpang Jakarta Utara Dikeluhkan Pengendara
"Lagian kan ini bakal cepat diangkat pasti, kebetulan lumpurnya ngak terlalu bau," lanjut dia.
Pantauan Tribunjakarta.com, di sepanjang jalan Plumpang Semper banyak lapak pedagang yang terhalang tumpukan karung, hasil dari pengerukam sedimen lumpur di saluran air di sepanjang jalan tersebut.