5 Fakta Pegawai TU Rutan Cipinang Bantu Kabur Bandar Narkoba: Dari Asmara Hingga Pempek
Bandar narkoba Muhammad Said kabur dari Rutan Cipinang, pegawai tata usaha yang terlibat asmara dengannya ikut berperan.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Erik Sinaga
"Ternyata pegawai TU kami yang membantu pelarian napi tersebut menggunakan mobil Livina-nya," kata Oga.
Sekadar informasi, ruangan TU Rutan Cipinang berada di luar ruang dinding tahanan. Tak seenaknya petugas TU masuk ke dalam area tahanan.
Asmara dan Uang Rp 2 Miliar
Yuhanita atau akrab disapa Ita pernah menjalin hubungan asmara dengan Said. Padahal, Ita masih memiliki suami dan tiga anak.
Faktor kedekatan itulah yang membuat Kepala Rutan Cipinang, Oga memindahkan Ita yang semula di dapur ke bagian tata usaha agar tak lagi berhubungan dengan narapidana.
"Dipindahkannya Yun malah membuat dia melakukan aksi nekat dengan membantu napi melarikan diri," ungkap Oga.
Yuhanita tak gratisan membantu kabur Said. Berdasarkan informasi yang beredar, ia tergiur uang Rp 2 miliar yang dijanjikan Said selama masih berpacaran.
Uang itu akan diberikan Said bila Yuhanita membantunya kabur dari Rutan Cipinang.
Apalagi, asmara antara keduanya menjadi motif utama oknum pegawai bernama Yuhanita itu membantu Said kabur dari penjara.
Yuhanita bertugas di bagian tata usaha sejak September lalu. Oga mengaku telah mengajukan surat rekomendasi kepada kantor wilayah untuk memindahkan Yuhanita keluar Rutan Cipinang.
Wanita berusia 39 tahun ini tetap keukeuh menempuh segala cara untuk dapat bertemu Said yang kabarnya masih lajang.
Suami dan anak menangis
Oga memastikan kasus anak buahnya yang membantu warga binaan kabur sudah ditangani Polda Metro Jaya.
Suami pelaku yang turut diperiksa tak kuasa menahan tangis atas kasus yang menimpa istrinya tersebut.
Sang anak pun tak henti menahan tangis manakala menjenguk sang ibu di tahanan Polda Metro Jaya, Minggu (9/12/2018).