Pilpres 2019
Ramai-ramai Kader PAN Dukung Jokowi-Ma'ruf: Alasan Rakyat Hingga Berujung Pemecatan
Semakin banyak saja kader Partai Amanat Nasional (PAN) membelot dan tak memilih Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Semakin banyak saja kader Partai Amanat Nasional (PAN) membelot dan tak memilih Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Alih-alih mengikuti garis komando DPP PAN, sejumlah DPD dan DPW malah tak hanya mendukung, melainkan mendukung Jokowi-KH Ma'ruf Amin.
Bukan tanpa risiko langkah politik menyimpang yang mereka ambil berujung pada pemecatan.
Hal itulah yang dialami Ketua DPW PAN Kalimantan Selatan Muhidin. Ia dipecat dan DPP PAN segera menunjuk Plt Ketua DPW PAN Kalsel.
Berikut TribunJakarta.com himpun sejumlah kader PAN yang memilih mendukung Jokowi-Ma'ruf ketimbang Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.
DPD Tanah Bumbu ikuti aspirasi masyarakat
Sebelum DPW PAN Kalsel, DPD PAN Kabupaten Tanah Bumbu sudah lebih dulu mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf.
Deklarasi dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf sudah dilaksanakan dalam sebuah acara di Batulicin, Tanah Bumbu, Minggu (2/12/2018) seperti dilansir Kompas.com dalam artikel berjudul: Berbeda dengan DPP, DPD PAN Tanah Bumbu Dukung Jokowi-Ma'ruf.
Deklarasi dibacakan Ketua DPD PAN Tanah Bumbu Sudian Noor, didampingi oleh sekretarisnya Murhansa, Wakil Bendahara Erni, Majelis Pertimbangan Darwis, serta Wakil Ketua Akhmadi.

Setelah dibacakan, deklarasi diserahkan Sudian Noor kepada Ketua Tim Kampanye Daerah Jokowi-Kiai Ma'ruf Kabupaten Tanah Bumbu, Saipul Rahman.
Acara juga disaksikan langsung oleh Ghimoyo, selaku Ketua TKD Provinsi Kalimantan Selatan.
Sudian Noor mengatakan, DPD PAN Tanah Bumbu mendukung Jokowi-Ma'ruf lantaran mengikuti aspirasi masyarakat setempat.
"Tiap tahun pembangunan terus ditingkatkan dan itu terbukti. Saya melihat di Kabupaten Tanah Bumbu, masyarakat lebih banyak condong memilih Jokowi, karena sudah sangat dirasakan dari program beliau membangun dari pinggiran," kata Sudian, Senin (3/11/2018).
Salah satu program Jokowi yang sudah terbukti berjalan dengan baik adalah dana desa.
"Sudah terbukti dengan program 1 desa 1 miliar, itu sangat dirasakan oleh masyarakat," ujar Sudian yang juga Bupati Tanah Bumbu.
Sudian siap menerima konsekuensi atas sikapnya yang berbeda dengan dewan pimpinan pusat partai.
“Saya siap menerima sanksi apapun dari DPP PAN," kata Sudian.
Menang bersama, kalah bersama
Ketua DPW PAN Kalimantan Selatan, Muhidin, mengakui pihaknya lebih mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Deklarasi dukungan berlangsung di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Minggu (9/12/2018).
Muhidin punya banyak pertimbangan soal sikap politik di Pilpres 2019, bahkan berbulan-bulan sebelum deklarasi mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Di Best Western Hotel, Kamis (13/12/2018), Muhidin memilih Jokowi Maruf karena melihat kenyataan politik di Kalsel.

Kondisi politik Kalsel lebih memungkinkan agar partai PAN memilih Jokowi-Maruf.
Sementara apabila memilih Probowo Sandi, ia khawatir malah akan bermusuhan dengan partai lain.
"Saya menimbang kalau mendukung calon Prabowo, hanya berteman dua partai. Namun, kalau saya bergabung dengan Capres Jokowi saya melihat kalau mereka menang, menang bersama dan kalah, kalah bersama," ucap Muhidin.
Mantan Wali Kota Banjarmasin itu menegaskandirinya akan memenangkan partai PAN di Kalsel.
Satu cara meraih kemenangan tersebut dituturkan Muhidin yakni memilih Jokowi-Maruf di Pilpres 2019.
Ia pastikan kader PAN di Kalsel telah mendeklarasikan memilih Jokowi Maruf, dilansir banjarmasinpost.co.id dengan judul Terungkap Keputusan Ketua DPW PAN Pilih Jokowi Maruf, Muhidin Sebut Soal Politik Kalsel.
PAN Sumsel bergolak
Di Sumatera Selatan, puluhan orang mengatasnamakan kader PAN memantapkan hati tak mendukung Prabowo-Sandiaga.
Sholahudin, kader PAN yang memimpin deklarasi sudah banyak kader mendukung Jokowi-Ma'ruf namun belum berani mengungkapkannya ke publik.
"Kami mendukung Jokowi-Amin karena kami sudah melihat pembangunan yang telah dilakukan Jokowi selama memimpin," ungkap dia dilansir TribunSumsel dalam artikel: Breaking News: Puluhan Kader PAN Sumsel Membelot, Putuskan Dukung Jokowi.
Menurut dia, Jokowi terbukti bekerja dan membanggakan seperti tol Palembang, LRT, jembatan Musi IV dan lain sebagainya.

"Selama masa kepemimpinan Jokowi pun sudah dilakukan pembagian sertifikat gratis, karenanya kami baik kader dan simpatisan se-Sumsel mendukung Jokowi-Amin nomor urut satu," tegas Sholahudin.
Masyarakat Sumsel, kata dia, sudah melihat apa saja buah hasil kinerja Jokowi.
"Kami memberi dukungan untuk Jokowi berkesempatan maju dan memimpin untuk 2 periode. Agar Jokowi berkarya lebih jauh lagi, mempertahankan NKRI secara utuh," jelas dia.
Sholahudin mengaku deklarasi ini tidak ada sangkut paut dengan pengurus PAN di daerah dan pusat.
Namun, ia berharap nantinya semua pengurus partai dapat termotivasi dan mengikuti langkah mendukung capres yang tepat.
Ketua POK DPW PAN Sumsel, Mardiansyah, menyatakan deklarasi dukungan ke pasangan Jokowi-Ma'ruf mengatasnamakan kader dan simpatisan DPW PAN Sumsel itu tidak benar.
"Ini ulah oknum yang memang selama ini, cuma memiliki kedekatan dengan dengan beberapa pengurus dan kader PAN di Sumsel. Mereka bukan kader, apalagi Pengurus DPW PAN Sumsel," kata Mardiansyah.
Anggota DPRD Sumsel ini sendiri sangat menyesalkan sikap oknum tersebut, yang seolah-olah mereka merepresentasikan kader dan simpatisan.
Ketua DPW PAN Kalsel dipecat
Entah apa yang DPP PAN rasakan setelah DPD PAN Tanah Bumbu, giliran DPW PAN Kalsel yang mendukung dan siap memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
Pada akhirnya, DPP PAN resmi mencopot Muhidin sebagai Ketua DPW PAN Kalsel karena membelot mendukung Jokowi-Ma'ruf.
"DPP telah melakukan tindakan tegas dengan memberhentikan Ketua DPW Kalsel," kata Sekjen PAN Eddy Soeparno seperti dilansir Kompas.com dalam artikel berujudul: PAN Resmi Copot Ketua DPW Kalsel karena Ia Dukung Jokowi.
Menurut Eddy, DPP telah menghimpun masukan dari Ketua dan pengurus DPW Kalsel, tentang alasan dan latar belakang deklarasi dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf beberapa hari lalu.
DPP PAN tak bisa mentolerir alasan yang disampaikan sehingga harus melakukan perombakan dalam struktur kepengurusan DPW Kalsel.
“Hari ini kami akan mengumumkan perombakan tersebut. Semua itu kami lakukan untuk menjaga dan menegakkan marwah partai," ujar Eddy kembali menegaskan.
DPP PAN berkomitmen menjalankan hasil Rakernas 2018 secara utuh dan konsekuen dan menginstruksikan segenap pengurus dan kader agar tunduk dan patuh pada keputusan tersebut.
Dalam Rakernas yang berlangsung Agustus di Jakarta, PAN sepakat untuk mendukung pasangan Prabowo-Sandi.
“Kami akan berjuang all out untuk memenangkan pemilu legislatif dan paslon Prabowo Sandi di pilpres 2019. Karena itu soliditas partai harus terjaga,” kata dia.
Saat dihubungi kompas.com pada Rabu sore Muhidin mengaku belum menerima surat atau pemberitahuan pencopotan dari DPP PAN.
"Sampai hari ini belum ada surat atau pemberitahuan lisan," kata Muhidin.
Waketum PAN, Bara Hasibuan, sempat menyebut Muhidin tak akan dicopot.
Alasannya, Muhidin merupakan tokoh senior di Kalsel dan pernah menjabat sebagai wali kota selama dua periode.
"PAN sangat membutuhkan kepemimpinan Pak Muhidin di Kalsel. Dan kami sadari itu, kami sadari ketokohannya, background-nya, pengalaman politiknya. Untuk itu kami memang mengajak Pak Muhidin untuk gabung dengan PAN," kata Bara.
Muhidin tunggu Sekjen PAN
Muhidin mengaku masih menunggu keputusan DPP PAN atas tindakannya mendukung Jokowi-Maruf.
"Hari ini rencananya Sekjen PAN akan datang ke Banjarmasin. Tapi dibatalkan karena ada hal penting di Jakarta," ucap Muhidin dilansir Banjarmasin Post dalam artikel: Masih Ketua DPW PAN Kalsel, Muhidin Mengaku Belum Terima Surat Resmi Soal Pencopotan Jabatan.
"Alhamdulillah Sekjen DPP PAN tidak memberikan keputusan apapun hari ini, karena tidak jadi datang, dan saya akan menunggu. Mudahan DPP PAN memahami keadaan Kalsel," ungkap dia.
Ditanya sikap DPP PAN yang sudah mencopotnya, Muhidin mengaku saat ini masih menjabat Ketua DPW PAN Kalsel.
Ia belum mendapatkan surat keputusan resmi dari pusat dan pemberitahuan lisan.
Rencananya, Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno ke Banjarmasin untuk meminta klarifikasi Muhidin yang mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Agenda itu dibatalkan karena Sekjen DPP PAN tak jadi ke Banjarmasin.