Sepenggal Cerita Emil Dardak di Makam Adiknya: Suara Azan, Kemiripan Nama Hingga Tangis Arumi
Pemakaman jenazah Eril Ario Listianto di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, turut dihadiri sang kakak, Emil Dardak.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pemakaman jenazah Eril Ario Listianto di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, turut dihadiri sang kakak, Emil Dardak.
Emil Dardak bersama ayah dan adik bungsunya, Eron Ariodito, turun ke liang lahat untuk meletakkan jasad Eril sebelum ditutup tanah kuburan.
Kematian Eril yang tercatat sebagai calon anggota legislatif Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengejutkan semua pihak.
Setelah pemakaman, Emil mewakili keluarga menyampaikan pesan dan berterimakasih kepada semua pihak yang membantu proses pemakaman Eril.
Berikut TribunJakarta.com himpun sepenggal cerita Emil Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih di Pilkada 2018, tentang sang adik.
Lantunan Azan
Ingatan Emil Dardak melambung pada 21 tahun silam.
Suara azan terlantunkan dari mulut mantan Bupati Trenggalek itu ketika menyambut kelahiran Eril ke dunia
Emil Dardak kembali melantunkan azan untuk terakhir kalinya sebelum jasad sang adik dikubur selamanya.
• Ragam Fakta Kematian Eril Dardak: Plastik Menutupi Wajah hingga Nonton YouTube Soal Oksigen
• UPDATE Penyebab Eril Dardak Meninggal Dunia, Ditemukan Tabung Gas Helium di Kamar Kosnya
• Eril Dardak Meninggal Dunia di Kamar Kost, Orang Tua Tolak Lakukan Ini Pada Jenazah
"Barusan, ketika saya melantunkan azan, saya jadi teringat ketika almarhum lahir. Saya juga yang melantunkan azan di rumah sakit," kenang Emil Dardak menahan tangis.
Kepergian Eril untuk selama-lamanya sama sekali tidak diduga keluarga besar.
Ia berdoa segala dosa diampuni dan amal ibadah Eril diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Pergi tanpa jawab
Emil Dardak menuturkan, tidak ada pesan terakhir jelang kepergian Eril Dardak.
Ia berkomunikasi terakhir dengan sang adik sekira satu pekan lalu.
Suami Arumi Bachsin itu sempat bertanya kepada adiknya kapan selesai menjalani ujian akhir semester.
"Saya chat dia via WhatsApp kapan dia selesai UAS. Enggak dibalas sampai sekarang," ungkap Emil Dardak.
Meski tak menitipkan pesan, Emil Dardak memiliki rencana untuk bertemu adiknya itu.
Rencananya, kakak beradik ini akan bertemu di Trenggalek untuk waktu yang cukup lama.
"Pesan terakhir enggak ada, tapi rencana terakhir ada kami akan bertemu di Trenggalek untuk waktu yang cukup lama ya," papar Emil.
Emil Dardak tidak menuturkan maksud dan tujuan rencana pertemuan dirinya dan Eril di Trenggalek.

Wajah dan nama mirip
Ada kenangan yang Emil Dardak tak bisa lupakan dari almarhum Eril Dardak.
Terungkap, jika Emil Dardak-lah yang meminta orangtuanya memberikan nama adiknya mirip dengannya ketika sudah lahir.
"Bagi saya pribadi, Eril ini memang dinamai sangat mirip dengan saya, karena memang saya yang minta ketika lahir," jelas Emil di TPU Tanah Kusir, Kamis (13/12/2018).
Dari seluruh anggota keluarga, Emil Dardak mengakui almarhum Eril yang wajahnya sangat serupa dengannya.
"Dia tuh paling mirip saya mukanya, walau prediksi saya dia akan lebih good looking," kenang Emil Dardak.
Mewakili keluarga besar, Emil Dardak meminta siapapun yang memiliki sangkutan dengan Eril Dardak selama hidup untuk menghubingnya dan keluarga.
"Kami minta doa bagi semuanya yang ada disini agar almarhum khusnul khotimah diterima amal ibadahnya, dihapus dosanya, dan diterima di surga," kata Emil Dardak.
Tangisan Arumi
Tak hanya keluarga inti, Arumi Bachsin turut berduka dan tak mampu menahan air matanya sepanjang pemakaman Eril Dardak.
Wajah Arumi Bachsin yang putih berubah kemerah-merahan dan matanya sembab.
Sesekali, ia pun mengusap air matanya menggunakan tisu yang digenggam tangan kanannya.

Ketika Emil Dardak turun ke liang lahat mengantarkan jenazah Eril ke tempat peristirahatan terakhir, Arumi Bachsin terus berada disamping ibu mertuanya.
Arumi Bachsin terus berada di sisi suaminya sambil menangis.
Ia tidak berkomentar apapun dan hanya terus berada disisi kanan suaminya selagi mewakili keluarga besar berbicara ke publik.
Terkena serangan jantung
Eril Dardak meninggal terkena serangan jantung, meski semasa hidupnya tak memiliki riwayat penyakit itu.
"Setelah kami menanyakan dan melihat sendiri ternyata memang kondisinya jantung, terus terang memang gak ada riwayat penyakit jantung," kata Emil Dardak.
Keyakinan Emil Dardak bahwa adiknya meninggal karena penyakit jantung semakin kuat, ketika ia memandikan jenazah adiknya.
Ketika memandikan jenazah Eril, Emil Dardak melihat dada hingga kepala adiknya mulai membiru.
Itulah tanda-tanda orang terkena serangan jantung.
"Bagian ini (dada) hingga ke atas itu membiru ya, memang kalau penyakit jantung seperti itu," jelas Emil Dardak. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)