Polsek Ciracas Dibakar
Warga Cemas setelah Dua Anggota TNI Dikeroyok Tukang Parkir, Anies Baswedan Bereaksi
Setelah Polsek Ciracas dirusak dan dibakar massa yang tak tertima dengan ulah tukang parkir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersikap.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Erlina Fury Santika
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Perusakan dan pembakaran Mapolsek Ciracas disinyalir karena sejumlah tukang parkir mengeroyok dua anggota TNI pada Senin (10/12/2018) sore.
Setelah pengeroyokan itu, massa tak dikenal merusak fasilitas, mobil operasional hingga membakar Mapolsek Ciracas pada Selasa (11/12/2018) hingga Rabu (12/12/2018) dini hari WIB.
Dua korban pengeroyokan adalah anggota TNI AL Kapten Komarudding (47) dan TNI AD, Pratu Rivo Maulana (22).
Kasus ini berakhir diselesaikan dengan cara kekeluargaan antara pihak pelaku dan keluarga dengan para korban.
Demikian disampaikan Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra.
"Kasus ini sudah ditangani Polsek Ciracas dan kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan," ucap Tony saat ditemui awak media pada Selasa (11/12/2018).
Perdamaian kedua pihak dimediasi langsung Kapolsek Ciracas Kompol Agus Widar pada Selasa (11/12/2018) dini hari sekira pukul 02.00 WIB.
"Meski ada unsur pidana, yaitu pengeroyokan, tapi ketika korban mau damai dan menyelesaikan secara kekeluargaan, pihak kepolisian akan memfasilitasinya," sambung dia.
Namun, aksi pengeroyokan terhadap dua Anggota TNI itu pun nampak berbuntut panjang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun bersikap melihat kasus ini yang pangkal masalah ada di lahan parkir.
Berdasarkan kesaksian warga, sejumlah massa membawa balok kayu mendatangi Polsek Ciracas pada Selasa malam.
S (72), saksi mata di sekitar lokasi kejadian menuturkan, massa sudah mulai berdatangan sejak pukul 22.00 WIB.
• UPDATE: Kapolsek Ciracas Pingsan Kena Pukul Hingga Massa Sempat Ngopi di Warung Pinggir Polsek
• Kapolres Jakarta Timur Sebut Pengeroyokan 2 Anggota TNI di Ciracas Diselesaikan Kekeluargaan
Massa berdatangan dengan mengendarai sepeda motor dan kendaraan roda empat dari arah Pasar Rebo dan Kramat Jati.
Lalu memarkirkan kendaraannya di Jalan Raya Bogor, tepat di depan Polsek Ciracas.
"Mereka nutup jalan, di Pasar Rebo ditutup di sana (Kramat Jati) juga ditutup, enggak boleh ada mobil yang lewat," ucapnya saat ditemui TribunJakarta.com,
Tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan saksi mata lainnya RZ.
Dikatakannya bahwa dirinya melihat sejumlah orang membawa balok kayu mendatangi Mapolsek Ciracas malam itu.
"Banyak yang bawa (balok) kayu, teriak-teriak tidak jelas. Tapi saya tidak lihat saat dibakar, takut saya. Makanya ikut warga kabur," ujar RZ kepada TribunJakarta.com pada Rabu (12/12/2018).
Kecemasan warga
RZ melanjutkan bahwa ketika itu banyak warga sekitar Polsek Ciracas ketakutan dan berhamburan.

"Warga ketakutan, saya juga pergi agak jauh dari Polsek (Ciracas). Takutnya kenapa-kenapa, warga cari aman saja," sambung dia.
Ia pun berharap tidak ada kejadian serupa di kemudian hari.
"Semoga saja tidak terulang lagi kejadian kayak begini, kasihan warga ketakutan," lanjut dia.
Tak hanya itu, warga yang penasaran dengan aksi massa yang terjadi di depan Polsek Ciracas tersebut diusir oleh massa tersebut.
Bahkan, ponsel warga yang sedang merekam kejadian tersebut diambil oleh oknum massa itu.
"Kami enggak ada yang berani mendekat, diusirin semua. Hp juga diambil, enggak boleh ngerekam," ujar S menambahkan.
Terpisah, warga lainnya, R menuturkan, sempat melihat ratusan massa berpakaian preman mengepung Polsek Ciracas.
Massa yang tak terkendali pun berlahan mulai merangsak masuk menuju kantor kepolisian tersebut.
• Total 17 Mobil Operasional Polsek Ciracas Rusak Diamuk Massa
• Seorang Warga Mengaku Dengar Bunyi Dor Sebelum Polsek Ciracas Dibakar
• Warga Ketakutan Melihat Banyak Orang Bawa Balok di Mapolske Ciracas
Alhasil sejumlah polisi yang berada di dalam Polsek Ciracas berhamburan keluar dan mencoba berlindung di permukiman warga.
"Jumlah massa enggak sebanding, jadi polisi menghindar bersembunyi di rumah warga. Mereka (massa) mau ngecek orang yang ngeroyok (anggota TNI), tapi enggak ada makanya diserang," ucapnya.
Penjelasan Kapolda Metro Jaya
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz mengatakan, pengrusakan terjadi sekitar pukul 23.00 WIB hingga dini hari.
"Ada sekelompok massa yang kita belum tahu berasal dari mana," kata Idham seperti dikutip dalam wawancara yang ditayangkan di KompasTV, Rabu (12/12/2018).
Idham melanjutkan, aksi massa tersebut diduga akibat tidak puas dengan penanganan kasus di Polsek Ciracas yang terjadi sehari sebelumnya.
• Gambar Pertama yang Kamu Lihat Bakal Ungkap Perasaan Empatimu Terhadap Orang Lain
• Dikerumuni Wartawan, Gisella Anastasia Kesal saat Ditanya Soal Hadiah Natal: Pertanyaannya Konyol
• Dikarunia Anak Pertama, Ardina Rasti Beberkan Nama Putranya
"Massa sekitar 200 orang meringsek masuk untuk mengecek apakah benar yang memukul rekan mereka itu sudah ditahan," jelas Idham.
Massa juga membakar sejumlah kendaraan yang terparkir di Mapolsek Ciracas.
Akibat kebakaran tersebut, empat mobil pemadam diturunkan.
Dugaan keterlibatan oknum TNI
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya/Jayakarta Kolonel Inf Kristomei Sianturi mengatakan, POM Dam Jaya dan Polda Metro Jaya tengah menyelidiki dugaan keterlibatan oknum anggota TNI AD dalam pembakaran Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, pada Rabu (12/12/2018) dini hari.
"Pom TNI AD dan Polda Metro tengah mengusut kasus pembakaran Mapolsek Ciracas apakah ada keterlibatan oknum TNI AD," kata Kristomei ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, penyelidikan yang melibatkan POM TNI AD dan Polda Metro Jaya dilakukan untuk melihat keterkaitan antara pengeroyokan anggota TNI AD beberapa hari lalu dengan pembakaran Mapolsek Ciracas.
"Ini akan diselidiki, apakah ada keterkaitannya dengan pengeroyokan anggota TNI AD dengan pembakaran Mapolsek Ciracas. Ini juga diselidiki siapa pelaku pembakaran mapolsek," ujar Kristomei.
Anies Baswedan ambil sikap
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal memanggil Unit Pengelola Teknis (UPT) Perparkiran Dinas Perhubungan pascainsiden perusakan markas Polsek Ciracas di Jakarta Timur.
• YouTuber Anak Kuliner Beberkan Rasa Nasi Tumpeng Mini Milik Ayu Ting Ting
• Cerita Saksi Mata Pembakaran Polsek Ciracas, Dengar Bunyi Tembakan dan Suara Orang Cari Pelaku
• Mulai 14 Desember, Bupati Tangerang Larang Truk Bertonase Besar Melintas di Jalan Raya Legok
Seperti diketahi bahwa, perusakan kantor polsek itu diduga dipicu pengeroyokan oleh juru parkir terhadap anggota TNI.
"Saya akan panggil khusus UPT Parkir. Untuk kami bisa menertibkan perparkiran, agar tidak muncul problem-problem," kata Anies di Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018) seperti dikutip dari Kompas.com.
Anies Baswedan pun menyayangkan adanya aksi perusakan Polsek Ciracas itu.
Ia juga berharap masalah tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
"Jadi pada akhirnya, apa pun yang terjadi di lapangan itu diperlukan kedewasaan, kematangan," kata Anies.
Selain memanggil UPT Perparkiran, Anies Baswedan menyatakan telah mengerahkan jajarannya untuk membersihkan sisa-sisa puing.
Ia juga meminta masyarakat menyerahkan penyelesaian masalah itu kepada penegak hukum.
"Saya percayakan kepada aparat keamanan, penegak hukum untuk melakukan investigasi, menuntaskan persoalan ini, kami di sisi pemprov melakukan hal yang sifatnya terkait dengan ketertiban bagi masyarakat," tandas Anies Baswedan. (TribunJakarta/Kompas.com)