Orangtua Tak Mampu Beli Susu, Bayi Rayyan Kembali Harus Dirawat

Oklavia menuturkan saluran pembuangan Rayyan tersumbat karena sebelumnya Oklavia beralih dari menggunakan susu penambah berat badan ke susu laktogen.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta.com/Bima Putra
Oklavia Supriatin (39) menimang anaknya, Rayyan Haryo Ardianto, di kediamannya, Beji, Depok, Selasa (28/8/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA 

"Insya Allah enggak sampai operasi lagi. Sekarang tindakan dokter dipompa biar kotorannya keluar. Kalau enggak ada masalah mudah-mudahan sudah boleh pulang," kata Oklavia.

Oklavia sendiri tak berharap bantuan dalam bentuk uang kepada Pemkot Depok dan RS GPI yang sepatutnya bertanggung jawab atas nasib yang menimpa anaknya.

Bila Pemkot Depok, RS GPI ataupun pihak lain memberi bantuan dalam bentuk susu penambah berat badan, dia sangat berterima kasih.

"Enggak bantu uang juga enggak apa, kalau Pemkot Depok, RS GPI mau kasih bantuan dalam bentuk susu penambah berat badan saya makasih banyak. Karena memang Rayyan sangat butuh," lanjut dia.

Sebagai informasi, Oklavia melahirkan Rayyan secara sesar pada Jumat (27/7/2018) sekira pukul 08.30 WIB di RS GPI Depok.

Namun pihak RS GPI yang hingga kini belum meminta maaf secara langsung kepada orangtua Rayyan baru memberitahukan kondisi fisik bayi malang itu pada Sabtu (28/7/2018) sekira pukul 17.00 WIB.

Dampaknya, dokter RSPAD Gatot Soebroto terpaksa memotong usus bayi malang sekira dua sentimeter karena infeksi akibat gas dan kotoran yang tertahan di perut.

Operasi pembuatan saluran pembuangan sementara di perut Rayyan itu dilakukan pada Selasa (31/7/2018) sekira pukul 11.00 WIB.

Tita yang kini tak bekerja di RS GPI kala itu mengatakan penjelasan dari RS GPI ke Dinkes Kota Depok bersifat rahasia dan tak dapat dipublikasikan kepada masyarakat.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinkes. Adapun mengenai informasi medis mohon maaf tidak dapat kami sampaikan karena sifatnya rahasia," jelas Tita, (10/9/2018).

Di awal Agustus lalu bekas Kadinkes Kota Depok Lies Karnawati juga telah menyatakan akan meminta klarifikasi perihal dugaan kelalaian yang membuat nyawa Rayyan nyaris terancam.

Namun Kadinkes Kota Depok yang baru, Novarita justru mengatakan belum menerima penjelasan dari RS GPI terkait dugaan kelalaian penanganan medis terhadap Rayyan Haryo Ardianto yang lahir tanpa anus.

"Saya belum dapat infonya. Laporan dari GPI-nya belum diterima," kata Novarita saat dihubungi wartawan di Pancoran Mas, Depok, Selasa (16/10/2018).

Sementara Wali Kota Depok M. Idris Abdul Shomad hanya menanggapi singkat saat ditanya wartawan terkait masalah yang menimpa Oklavia dan Haryanto.

"Nah kalau itu nanti akan kita selidiki," singkat Idris di Kantor Kecamatan Beji, Depok, Senin (1/10/2018).

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved