Tsunami di Banten
Tahu Ibu dan Anaknya yang Terhimpit Reruntuhan Rumah hingga Sekarang, Udin Tak Kuasa Tahan Tangis
Mengutip Tribun Lampung, cerita korban tsunami Banten Lampung ini disampaikan Udin, yang keluarganya ikut menjadi korban.
Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Santoso
TRIBUNJAKARTA.COM - Cerita korban tsunami Banten Lampung, Udin Ahok (49), menyayat hati.
Mengutip Tribun Lampung, cerita korban tsunami Banten Lampung ini disampaikan Udin, yang keluarganya ikut menjadi korban.
Cerita korban tsunami Banten Lampung, disampaikan Udin yang hanya tertunduk lesu di atas puing-puing rumah yang terseret ombak.
Saat ditemui jurnalis Tribun Lampung, pria yang tinggal di Way Muli, Rajabasa, Lampung Selatan ini tampak duduk dengan lemas saat mulai menceritakan kisahnya.
Mata Udin sampai memerah, karena menahan tangis kala menceritakan dirinya yang tak sempat menyelamatkan ibunya, Ema (70) dan anaknya, Muhammad Yusuf (1).
Udin mengatakan, ibu dan anaknya itu masih tertimbun reruntuhan bangunan.
Gelombang tsunami yang datang tiba-tiba, membuat Udin yang kala itu tengah tertidur pulas, tak memiliki kesempatan untuk menyelamatkan ibu dan anaknya.
“Baru sekitar tujuh menitan saya tertidur, tiba-tiba ombak datang dan langsung menghantam rumah saya," ujar Udin, dikutip Grid.ID dari Tribun Lampung.
Dari penuturannya, rumah Udin seketika langsung mulai roboh.
Panik bertambah ketika Udin mengetahui pintu rumahnya terkunci saat hendak mencoba keluar rumah.
Rumah Udin langsung roboh total ketika ombak tsunami kedua datang, sambil membawa perahu, yang kemudian menghantam rumahnya.
Tidak melarikan diri, Udin mencoba menyelamatkan keluarganya terlebih dahulu.
“Nggak pikir panjang, saya langsung menyelamatkan istri. Karena posisi kepala istri sudah di atas air. Itu kondisi air tingginya sekitar dua sampai tiga meter. Saya coba angkat istri saya biar bisa keluar dari dalam rumah lewat atap rumah depan yang bolong," ujar Udin.
Sesaat setelah menyelamatkan istri, Udin juga mencoba menyelamatkan anak keduanya.